Formula E

Gilbert Simanjuntak Imbau Formula E Diundur dari Jadwal agar Hasil Konstruksi Lintasan Berkualitas

Pengerjaan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, dinilai berbagai pihak terlalu dipaksakan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Wartakotalive/Yolanda Putri
Pembangunan proyek sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pengerjaan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, dinilai berbagai pihak terlalu dipaksakan.

Salah satu pihak yang menilai itu adalah anggota DPRD DKI Jakarta.

Legislator DKI Jakarta itu menilai perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkesan memaksakan pembangunan lintasan Formula E untuk dapat digunakan balapan pada 4 Juni 2022.

Pengawas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu mengimbau, balap Formula E di Ancol hendaknya diundur dari jadwal agar hasil konstruksi lintasan berkualitas.

Baca juga: Ananda Mikola Klaim Sirkuit Formula E Jakarta Salah Satu Lintasan Terbaik

Baca juga: JakPro Optimis Pembangunan Sirkuit Formula E Jakarta Rampung Maret 2022

Baca juga: Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E Akui Pembangunan di Zona 5 Jadi Lokasi Paling Sulit

"Tidak ada kualitas pada sesuatu yang dikerjakan terburu-buru. Kalau pun itu jadi, maka saya menyesalkan kenapa mesti dipaksakan. Itu bisa ditunda, agar lebih berkualitas,” kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjutak pada Kamis (22/2/2022).

Politikus PDI Perjuangan itu menyontohkan seperti halnya proyek pembangunan Jalan Tol Cipularang yang menghubungkan Provinsi Jakarta dengan Kabupaten Purwakarta dengan Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat.

Mega proyek yang selesai dibangun pada April 2005 itu dikerjakan mengejar waktu demi kegiatan Konferensi Asia Afrika, sehingga ruas jalan kerap mengalami kerusakan.

“Jalan tol Cipularang yang dibangun proses cepat karena hendak diadakan Konferensi Asia Afrika, hingga sekarang tidak tuntas pada daerah rawa. Melihat daerah yang dibangun dulu ada berawa, sampai sekarang juga tidak bagus, sering masalah dan dibongkar pasang,” ujar Gilbert.

BERITA VIDEO: Jourdy Kagumi Kecantikan Caitlin Halderman Sampai Baper | Podcast Kinari

Selain itu, Gilbert juga menyoroti penggunaan bambu sebagai material pembangunan lintasan Formula E.

Proyek yang digadang sebagai ramah lingkungan itu justru mengorbankan bambu yang didatangkan dari daerah Lampung dan Palembang

“Formula E yang digadang-gadang, itu bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan Panitia. Mereka malah mengorbankan daerah hijau untuk kepentingan politiknya, karena Formula E ini lebih kental kepentingan politik Gubernur dengan mengorbankan uang rakyat,” jelas Gilbert.

Lalu, Gilbert menyinggung proyek revitalisasi sisi selatan Monas, Jakarta Pusat pada 2020 yang dianggap merusak lingkungan.

Sebab, proyek itu memangkas pohon-pohon yang ditanam oleh para pendiri bangsa sekaligus para delegasi dari negara sahabat Indonesia.

“Setelah membabat Monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E yang mengatakan green racing. Ini sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius, untuk ambisi politik,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved