Minyak Goreng Oplosan
Satgas Pangan Polri Temukan Dugaan adanya Minyak Goreng yang Dioplos Menggunakan Air di Jawa Tengah
Satgas Pangan Polri temukan minyak goreng curah yang dioplos menggunakan air di Jawa Tengah.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Kasatgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika mengatakan bahwa pihaknya sudah mengerahkan Polda di seluruh Indonesia untuk memeriksa distribusi minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hal itu dilakukan, karena Satgas Pangan Polri temukan minyak goreng curah yang dioplos menggunakan air di Jawa Tengah.
Harga HET yang ditetapkan saat ini ialah Rp 14.000 per liter untuk kemasan premium, Rp 12.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp 11.500 untuk kemasan curah.
Baca juga: Kerugian Korban Kasus Penipuan Minyak Goreng Murah Capai Rp1,5 Miliar, Polisi Periksa 9 Saksi
Baca juga: Polda Metro Jamin Minyak Goreng di Jakarta Aman
Baca juga: Viral, Beli Minyak Goreng Wajib Sertakan Fotocopy Kartu Keluarga dan Vaksin, Gak Sekalian BPJS?
Pemerintah juga memberlakukan kebijakan refactie untuk mengganti selisih harga lama dan harga baru yang dijual pedagang ke pembeli.
Namun, di tengah kebijakan itu masih ditemukan dugaan-dugaan kecurangan.
Misalnya saja di Jawa Tengah, diduga minyak goreng dioplos menggunakan air.
BERITA VIDEO: Pengusaha Tempe dan Tahu di Mampang Prapatan Mogok Produksi
"Kami kasatgas pangan Jawa Tengah sudah tangkap pelaku modus minyak goreng campur air jadi setelah satu kali transaksi asli, dua kali asli, ketiga asli, dan keempat palsu," kata Helmy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/2/2022).
Sementara itu, Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi pengusaha selama kebijakan HET minyak goreng berlaku di Indonesia.
Penyidik masih melakukan pendalaman terkait dugaan-dugaan kecurangan pada distribusi minyak goreng.
"Kami sudah awasi dari mulai produksi kami panggil produsen minyak goreng di seluruh Indonesia, kita lihat datanya dan kita lihat hasil distribusinya," jelas Whisnu.