Sekolah Alam

Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi Ajak Anak-Anak Mengenal Lingkungan Lewat Sekolah Alam

Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi coba mengatasi proses belajar di tengah pandemi virus corona, dengan sekolah alam.

warta kota/yolanda putri dewanti
Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi sedang mengajarkan anak-anak membuat kreativitas baju tie dye, di Kawasan Teluk Buyung, Bekasi Utara, Sabtu (19/2/2022). (Foto: Yolanda Putri Dewanti). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Pandemi Covid-19 mengharuskan semua orang beraktivitas di rumah guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona.

Tidak hanya orang dewasa yang aktivitasnya terbatas, anak-anak bahkan tak bisa belajar tatap muka di sekolah dan mengharuskan belajar secara daring.

Berangkat dari hal tersebut, Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi hadir untuk memberikan ruang kepada anak-anak kawasan Teluk Buyung, Bekasi Utara untuk belajar bersama di sekitar rumah mereka dan menyatu dengan alam.

Baca juga: Klaster Keluarga Akibat Orang Tua Bekerja Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus Covid-19 di Karawang

Dengan lahan yang tidak begitu besar, sebanyak 15 orang anak ikut belajar membuat kreativitas baju tie dye.

Relawan Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi (SRB) Tari mengatakan bahwa komunitas ini didirikan sejak Oktober 2021.

"Iya, dirikan pas lagi pandemi Covid-19. Daripada melihat anak-anak bermain gadget, lebih baik mengisi waktu luangnya untuk belajar bersama di SRB ini," ucap Tari saat ditemui Wartakotalive.com, di Kawasan Teluk Buyung, Bekasi Utara, Sabtu (19/2/2022).

Adapun kegiatan belajar non formal ini diadakan setiap seminggu sekali, setiap hari Sabtu pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Damkar Kota Tangsel Evakuasi Sarang Tawon Raksasa di Atap Rumah Warga Pondok Aren

"Biasanya nanti dilanjutkan lagi selesai magrib, nanti setelah ini kita semua bisa bermain games. Pokoknya hal-hal yang tidak bisa didapatkan di sekolahnya apalagi saat pandemi sekarang ini," jelasnya.

Untuk relawan yang berpartisipasi dalam komunitas ini, kata Tari, berasal dari berbagai elemen masyarakat.

"Iya kami ini terdiri dari pekerja, wirausaha, dan juga pelajar. Sekadar informasi juga ya, rata-rata komunitas itu kan dari pekerja atau mahasiswa. Kami di sini bahkan masih ada yang pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)," papar dia.

Selain membuat kreativitas baju tie dye, Tari bersama relawan lainnya juga mengajarkan anak-anak untuk mengetahui bagaimana cara memilah sampah organik dan non organik, menyaring air keruh menjadi jernih, edukasi reptil, dan lain-lain.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Novri Setiawan Bersyukur Bisa Bawa Persija Meraih Kemenangan

"Kita juga berkolaborasi dengan organisasi ya, misalnya organisasi Reptil Bekasi jadi anak-anak bisa belajar dunia reptil, terus komunitas kafita juga yang bergerak di dunia pendidikan dan sosial," tambah Tari.

Jumlah anak-anak yang terdaftar di Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi sekiranya ada 25 anak. Namun, untuk setiap kegiatannya jumlahnya sangat dinamis.

"Iya seperti hari ini saja, yang ikut ada 15 orang anak. Di sini mulai dari usia 3-14 tahun dan para orangtua di sini juga sangat mendukung," tambahnya.

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan belajar di komunitas ini pun berasal dari usaha para relawan yang membuat sistem pre-order baju dan juga tas.

Baca juga: Koalisi Bersama Rakyat Mengaku Tetap Setia ke Jokowi: Urusan Tiga Periode Itu Bukan Ranah Kami

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved