Eksklusif Warta Kota
Gembong Warsono: Selalu Kritik Gubernur Anies Basedan Demi Warga Ibu Kota- (2)
Masa jabatan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
Kami ingin Pj gubernur yang memahami persoalan Jakarta sehingga dari sisa waktu yang ditinggalkan oleh Pak Anies sampai dengan Pemilu 2024 itu, Pj tadi mampu mengeksekusi program-progam yang belum sempat dilakukan oleh Pak Anies.
Contoh paling sederhana persoalan banjir, ini kan lima tahun belum sempat dieksekusi oleh Pak Anies.
Mudah mudahan Pj yang ditunjuk presiden nanti bisa mengeksekusi progam yang notabene adalah persoalan prioritas warga Ibu Kota.
Kalau bidang transportasi sudah baik dan oke karena sistem integrasinya mulai membaik. Sekali lagi dalam konteks transportasi, ini adalah proses panjang yang sudah dilakukan oleh gubernur sebelumnya.
Di periode akhir ini, semua yang dilakukan oleh Pak Anies adalah mengintegrasikan seluruh moda yang ada di Jakarta. Alhamdulillah di sisi itu saya pernah memberikan apresiasi.
Kami juga akan tetap mengkritik sosok Pj gubernur nanti sekalipun itu gubernur usulan PDIP karena ini bicara kepentingan rakyat.
Saat kebijakan yang dikeluarkan Pj Gubernur tidak sesuai dengan warga Ibu Kota, tugas kami menyuarakan itu. Jadi karena sekarang Pak Anies bukan gubernur yang diusung PDIP, lalu kemudian kami menyerang terus-terusan, ya tidak juga.
Baca juga: Elektabilitas Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Dinilai Tak Terlalu Menggiurkan Bagi Parpol
Kemudian seperti apa PDIP memotret figur yang akan menjadi calon kepala daerah di DKI Jakarta tahun 2024 mendatang?
Target partai seperti itu tapi yang pertama begini, ketika bicara Pilgub 2024 yang akan datang, kami akan melakukan inventarisasi persoalan pascapemindahan IKN sehingga ketika kami memahami persoalan pasca-pemindahan Ibu Kota, kami akan cari sosok yang paling tepat untuk didorong sebagai calon Gubernur DKI.
Sosoknya siapa? Banyak. Kami memiliki banyak kader yang mantan kepala daerah pun yang saat ini masih menjadi kepala daerah yang dianggap berhasil membangun daerahnya.
Itu bisa kami majukan sebagai calon yang akan bertarung di DKI Jakarta.
Kalau bicara kesempatan semua juga punya tapi lihat realita bahwa tantangan Jakarta jauh berbeda dengan daerah lain.
Karena itu konsekuensi logis yang harus diambil partai adalah mencari sosok yang memang punya kemampuan kualifikasi lebih, dalam arti bisa mengentaskan persoalan Jakarta yang sangat kompleks.
Beberapa nama mulai digadang-gadang sebagai kandidat gubernur DKI seperti Gibran Rakabumi Raka, Tri Rismaharini, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dari beberapa figur itu kira-kira siapa yang cocok?
Jakarta ini keras bung, maka kami juga harus mencari sosok yang mampu menghadapi kerasnya Jakarta itu. Siapa sosok yang paling tepat? Tentunya untuk kualifikasinya partai sudah punya.