Pilpres 2024
Elektabilitas Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Dinilai Tak Terlalu Menggiurkan Bagi Parpol
Adi melihat ada problem dari kedua tokoh tersebut, yakni partai politik yang tampak wait and see untuk mengusung keduanya
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Keakraban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Jakarta International Stadium (JIS), dinilai sebagai upaya untuk tetap jadi pusat atensi jelang Pilpres 2024.
"Itu komunikasi politik mereka."
"Jadi kebersamaan mereka saja sudah menjadi buah bibir yang selalu dikait-kaitkan dengan kemungkinan duet, maju bersama di Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, saat dihubungi, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: DPR Sahkan Anggota KPU-Bawaslu Periode 2022-2027, Selanjutnya Dilantik Jokowi
Meski begitu, Adi melihat ada problem dari kedua tokoh tersebut, yakni partai politik yang tampak wait and see untuk mengusung keduanya
"Politik kan bergerak dinamis, kemungkinan-kemungkinan apa pun bisa terjadi."
"Misalnya, Anies saat ini jadi pusat pemberitaan di mana-mana, tapi siapa yang bisa menjamin?"
Baca juga: Jokowi Teken UU 3/2022, Pembangunan Ibu Kota Negara Dimulai
"Setelah enggak jadi gubernur, dia kan tidak bisa berbuat apa-apa."
"Begitu pun dengan Ridwan Kamil yang tahun depan juga sudah berakhir," ulasnya.
Akademisi UIN Jakarta itu menyebut salah satu faktornya karena Anies dan Ridwan Kamil elektabilitasnya masih berada di bawah 20 persen.
Baca juga: Istri Firli Bahuri Bikin Mars dan Himne KPK, Alexander Marwata: Kalau Mampu, Mungkin Saya yang Buat
"Bagi parpol, elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil yang masih di bawah 20 persen dan 10 persen, tentu sama saja dengan ketua umum mereka yang baru 1-2 persen," paparnya.
Makanya, ketimbang mendukung tokoh non parpol yang elektabilitas belum mentereng, Adi menilai parpol-parpol tersebut masih berusaha mendukung para ketum mereka.
"Elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil belum mencapai angka psikologis, begitu."
Baca juga: Diminta Pulang oleh Jokowi, Ainun Najib: Anak Saya Masih Sekolah di Singapura, Pendidikan Harga Mati
"Tentu tidak terlampau menggiurkan untuk parpol, karena elektabilitas ini jadi magnet penting bagi partai."
"Makanya wajar kalau sampai sekarang partai-partai masih bersikukuh memajukan ketua umum mereka," urai Adi. (Reza Deni)