Virus Corona
Ini Empat Obat Antivirus yang Boleh Diberikan kepada Pasien Covid-19, Harus dengan Resep Dokter
Favipiravir atau Avigan direkomendasikan untuk pengobatan Covid-19 gejala ringan hingga berat atau kritis.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ada empat obat antivirus yang digunakan untuk pasien, pada pedoman tata laksana Covid-19 terbaru, yang dimutakhirkan oleh lima organisasi profesi kedokteran.
"Jadi di buku edisi keempat kali ini, obat yang yang digunakan sebagai antivirus,"
"Yakni Favipiravir, Molnupiravir, Paxlovid, dan Remdesivir," ungkap Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, dalam konferensi pers daring beberapa waktu lalu, dikutip pada Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Korupsi Proyek Satelit di Kemenhan, Kejagung Periksa Bekas Menkominfo Rudiantara
Berdasarkan pedoman tersebut, pasien positif Covid-19 tanpa gejala cukup minum vitamin dan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh atau menjaga sistem imun.
Sedangkan pasien dengan gejala ringan hingga berat dapat diresepkan antivirus seperti Avigan atau Favipiravir.
Pemberian obat antivirus harus dengan resep dokter. Favipiravir atau Avigan direkomendasikan untuk pengobatan Covid-19 gejala ringan hingga berat atau kritis.
Baca juga: JHT Baru Bisa Dicairkan di Usia 56 Tahun, Said Iqbal: Pemerintah Tak Bosan Tindas Kaum Buruh
Obat antivirus ini juga bisa digunakan untuk bayi, anak, dan remaja.
Dalam buku Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi Empat disebutkan, laporan kasus pada neonatus (bayi berusia 0-28 hari) bergejala menunjukkan adanya manfaat pemberian Favipiravir untuk jangka waktu pendek dengan dosis 30mg/ kgBB/kali.
Favipiravir diberikan dua dosis pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 1 sebesar 10mg/kg BB/kali, yang diberikan dua kali selama 10 hari.
Baca juga: Tolak Permenaker 2/2022, KPBI: Bu Menteri Banyak Buat Aturan yang Membuat Buruh Terluka
Selain memiliki manfaat, Favipiravir atau Avigan juga yang direkomendasikan lantaran telah diproduksi dalam negeri.
“Obat ini cukup mudah dijangkau, jadi ini masih kita masukkan,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Sally Aman Nasution SpPD K-KV FINASIM FACP, saat dikonfirmasi.
Dokter Sally menjelaskan, dunia kesehatan terus memperbarui terapi yang digunakan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Baca juga: Lili Pintauli Siregar Dinilai Sudah Sangat Tak Layak Jadi Pimpinan KPK
Beragam obat-obatan menjalani penelitian agar menemukan obat yang terbukti bermanfaat.
"Pada awal Covid itu orang itu belum tahu apa-apa.
"Belum ada obat sama sekali, karena covid-19 ini penyakit baru."
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 12 Februari 2022: Dosis I: 188.060.706, II: 135.209.233, III: 6.855.645