Berita Jakarta
Rendahnya Kepuasan terhadap Program Rumah DP 0 Rupiah sebagai Bentuk Kekecewaan Publik
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap program rumah DP 0 rupiah yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan paling bawah.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menilai, rendahnya tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap program rumah DP 0 rupiah merupakan bentuk kekecewaan publik terhadap janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Saat kampanye Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjanji akan menyediakan hunian layak bagi warga Jakarta dengan harga yang terjangkau.
“Pak Anies waktu debat Pilgub sangat percaya diri sekali, jadi hal ini harus dipenuhi kalau mau konsisten dengan janjinya. Kalau sekarang surveinya hanya 25,7 persen masyarakat puas, ya karena realisasinya jauh sekali dari saat kampanye dan ada rasa kecewa pastinya,” kata Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anthony Winza berdasarkan keterangannya, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: Survei Kebijakan Anies, Program Rumah DP 0 Rupiah Dapat Kepuasan Terendah
Anthony mengatakan, dari target pembangunan 250.000 unit, yang baru terealisasi sebanyak 942 unit per Ooktober 2021.
Di sisi lain, PSI menolak upaya Gubernur Anies untuk merevisi target pembangunan dari 250.000 unit menjadi 29.366 unit dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022.
“DP 0 rupiah itu sudah ada di RPJMD Jakarta dengan target 250.000 unit dibangun. Sedangkan dari pidato beliau di paripurna Akhir Tahun lalu dikatakan baru 942 unit. Jadi program ini bukan DP nya yang nol, tapi progressnya yang nol persen, lalu karena gagal maka targetnya mau diturunkan menjadi 29.366 unit,” ujarnya.
“Masak kalau nilai raport merah lantas beliau bukannya belajar lebih giat tapi malah meminta cuci raport dengan turunin angka target? Tentu kami tolak,” lanjutnya yang juga menjadi anggota Komisi B DPRD DKI Jkaarta ini.
Baca juga: ART di Bogor Dibunuh Pacarnya usai Berhubungan Intim, Pelaku Cemburu Ada Pria Lain Sering Chat
Selain itu, Anthony juga menyoroti berbagai permasalahan DP 0.
Menurutnya, Pemerintah DKI perlu memberikan penjelasan kepada publik mengenai permasalahan yang menyertai program tersebut.
Dia menganggap, cicilan rumah DP 0 rupiah tidak mungkin dapat dijangkau bagi warga yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Bahkan untuk yang mendapatkan gaji UMP saja tetap sulit, karena itu Pemprov DKI seharusnya memfokuskan rumah DP 0 agar diperuntukkan bagi masyarakat kecil, seperti yang tinggal di bantaran sungai agar mereka bisa mendapatkan hunian yang layak.
“Kita masih ingat jelas warga yang meninggal karena huniannya tidak layak sangat tidak manusiawi. Ini butuh penjelasan konkret dari beliau jangan biasakan bersembunyi dan minta Pak Wagub yang jawab, kalau seremonial baru kencang,” tutup Anthony.
Baca juga: Wagub DKI Minta PDIP Tak Curigai Lelang Tender Formula E yang Dilakukan Jakpro
Seperti diketahui, tingkat kepuasan masyarakat terhadap program rumah DP 0 rupiah yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan paling bawah.
Berdasarkan survei yang dilakukan Populi Center, tingkat kepuasannya mencapai 25,7 persen.
Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan berdasarkan keterangannya mengatakan, tingkat kepuasan paling rendah kedua ada pada program reklamasi Pantai Utara Jakarta sebesar 35,8 persen.
Baca juga: Istri Pergoki Suaminya Selingkuh, Hatinya Makin Hancur saat Tahu Pelakornya Adik Kandung Sendiri
Kemudian untuk program Jakpreneur (OK OCE) yang kerap digaungkan Anies Baswedan hanya 38,0 persen.
“Program penataan PKL Tanah Abang 46,8 persen dan sumur resapan 48,3 persen,” ujar Rafif pada Jumat (11/2/2022). (faf)