Pilpres 2024
Puan Maharani Kesal ada Gubernur yang tak Menghormari Dirinya Sebagai Ketua DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani menyimpan rasa kesal hingga kini terhadap seorang pejabat daerah yang tak menyambutnya saat datang ke daerah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani akhirnya buka suara terkait polemik seorang gubernur yang tak menyambutnya saat kunjungan kerja ke daerah.
Menurut Puan, sebagai Ketua DPR RI maka seyogianya pejabat di daerah juga menghormatinya.
Jika ada kepala daerah yang terkesan malas-malasan menyambut Puan, dianggap itu sebagai pelanggaran.
Baca juga: Pelatih Persija Sudirman Alami Penurunan Kesadaran Diduga Akibat kombinasi Covid dan Faktor Komorbid
Hal ini disampaikan Puan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Luwansa Hotel, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022).
Ia menceritakan, kala itu gubernur tersebut tak menjemput dirinya.
Bahkan, ujar Puan, gubernur lain lah yang menyambut dan mengurusi kedatangannya.
Karena itu, Puan mengaku bertanya-tanya mengapa ada kepala daerah yang bersikap sedemikian rupa.
Padahal, katanya, ia adalah Ketua DPR RI ke-23.
Baca juga: Aturan Terbaru Shalat Jumat Saat PPKM Level 3, Serta Panduan Shalat di Rumah
"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya," ujarnya.
"Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kayak begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," lanjutnya dikutip dari Kompas.com.
"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," tambahnya.
Lebih lanjut, Puan merasa heran saat tahu ada kepala daerah yang tak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.
Terkait hal itu, dirinya pun mengaku merasa kesal.
Baca juga: Timnas Indonesia Batal Ikuti Piala AFF U-23, Zainudin Amali Puji Langkah Tegas PSSI
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesal," ujarnya.
Mendengar cerita Puan Maharani soal gubernur yang tak menyambutnya, kader PDIP yang hadir sontak berkata agar kepala daerah tersebut diganti.
Mengutip Kompas.com, Ketua DPP PDIP ini hanya tersenyum mendengar perkataan para rekannya.
Dilansir TribunManado, rapat tersebut dihadiri Ketua DPD PDIP Sulut, Olly Dondokambey, bersama struktur DPD lainnya, Franky Wongkar, Andrei Angouw, dan Fransiskus Silangen.
Seperti diketahui, Puan berkunjung ke Kota Manado, Bitung, dan Minahasa Utara pada Rabu dan Kamis (10/2/2022) dalam rangka kunjungan kerja.
Baca juga: Peringati HUT ke-47, Iwapi Siap Berperan Aktif dalam Kegiatan G20 dan W20
Disambut Antusias
Kedatangan Puan Maharani ke Sulawesi Utara disambut antusias kader PDIP Sulut.
Di sela-sela rapat tiga pilar PDIP di Luwansa Hotel, Rabu, teriakan "Puan calon presiden 2024" disuarakan.
"Siapa calon pilpres?" tanya Olly, kepada kader dari atas mimbar, dikutip dari Kompas.com.
"Puan Maharani," kata para kader membalas.
Baca juga: Pesawat Dikeluarkan Paksa, Susi Air Laporkan Bupati dan Sekda Malinau ke Bareskrim Hari Ini
Di hadapan Puan, Olly mengatakan 15 kabupaten dan kota di Sulut solid memenangkan putri Megawati itu pada Pilpres 2024 mendatang.
Bukan tanpa alasan, partai berlambang banteng ini menjadi parpol penguasa terbesar di PDIP.
Sejak Pilkada Serentak 2015, ujar Olly, PDIP telah memenangkan empat pilkada dari delapan daerah.
Kemudian, pada 2017, menang satu dari dua Pilkada.
Di tahun 2018, menang lima dari enam Pilkada.
Terakhir, pada Pilkada 2020 kemarin, PDIP menang tujuh dari delapan pemilihan.
"Lima belas kabupaten/kota semuanya diisi oleh PDI-P dan dalam pilkada kami menempatkan 10 kader sebagai kepala daerah dan 13 sebagai kader wakil kepala daerah," sebut Olly.
Sambutan antusias juga terlihat saat Puan datang ke Pulau Lembeh untuk meletakkan batu pertama pembangunan patung Ir Soekarno di Monumen Trikora, Rabu.