Sampah
Munjirin Lakukan Terobosan Pantau Sampah Warga Melalui Aplikasi Kaktus di HP
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin memiliki ide cemerlang, yakni memantau sampah warga cukup lewat handphone (HP).
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
Selain itu, pemilahan sampah organik menjadi prioritas lantaran berguna untuk pakan Black Soldier Flies (BSF) atau maggot.
"Kaktus mempunyai relasi dengan berbagai pihak, salah satunya tempat usaha yang mempunyai sampah organik," kata Amin.
"Sampah mereka itu jelas berguna untuk pakan BSF tadi. Makanya kita ingin follow up agar kerjasama ini berkelanjutan," lanjutnya.
Baca juga: Ade Yasin Prihatin Ratusan Nakes di Kabupaten Bogor Terpapar Akibat Virus Covid-19
Berdasarkan data terbaru, Amin memaparkan pihak Kaktus sudah mereduksi sampah organik hingga 40,9 ton.
Sampah diambil dari Dipo Tebet Baru dan Kecamatan Pesanggrahan. Pengambilan dilakukan sejak 11 Januari dan berkelanjutan sampai saat ini.
Amin menambahkan, awalnya sampah yang diambil hanya 300 kilogram di Pesanggrahan dan 600 kilogram di Tebet, tetapi perlahan angka itu meningkat.
"Kaktus membawa sisa makanan untuk dijadikan kompos dan pakan maggot. Sampah organik yang diambil masing-masing 1,3 ton dari Pesanggrahan dan 1 ton dari Dipo Tebet Baru," katanya.