Pemilu 2024

AHY Ajak Kader Partai Demokrat Menjadi Kuda Hitam untuk Memenangi Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kadernya untuk rendah hati saat menghadapi Pemilu 2024.

Editor: Valentino Verry
Istimewa
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus harimurti Yudhoyono (AHY), meminta kadernya untuk berjuang keras dan tak sombong saat Pemilu 2024 agar mendapat simpati dari masyarakat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak para kadernya u tuk berjuang keras seperti kiuda hitam saat Pemilu 2024.

Menurut AHY, sikap rendah hati dan tak jumawa patut ditonjolkan oleh kader Partai Demokat.

AHY meminta Demokrat lebih baik menjadi 'kuda hitam' yang tidak diperhitungkan tapi bisa menang.

Hal ini disampaikan AHY di hadapan ratusan kader Demokrat anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota untuk mengikuti acara bimbingan teknis, Kamis (3/2/2022) malam.

Baca juga: Sanif Warga Rawa Buaya ‘Tabah’ Hadapi Banjir Tiap Kali Hujan Deras

"Jangan merasa hebat dan merasa kita sudah segala-galanya, lebih baik kita anggap diri kita itu sebagai kuda hitam," ujar AHY, dikutip dari KompasTv, Sabtu (5/2/2022).

"Kuda Hitam itu artinya mungkin tidak terlalu diperhitungkan tetapi diam-diam dengan keteguhan, dengan ikhtiarnya kita bisa berlari kencang," tambah AHY.

AHY pun meminta kader-kadernya untuk menjadi kuda perang.

“Tidak hanya bisa berlari kencang, tetapi punya inisiatif untuk melambat, berhenti, dan berbelok untuk meraih kemenangan. Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," ucapnya.

AHY berharap hal tersebut bisa menjadi salah satu strategi kemenangan Demokrat menuju 2024.

Baca juga: Lembah Cisadane, Lokasi Pas Hilangkan Penat di Masa Pandemi Virus Corona

"Kalau demokrat bagaikan kuda-kuda perang, maka InsyaAllah kita juga bisa memenangkan peperangan itu," ujar AHY.

AHY juga menuturkan, hasil sejumlah survei menunjukkan bahwa tren elektabilitas Partai Demokrat terus meningkat sepanjang 2021.

Namun, ia menegaskan, kemenangan tidak dapat diperoleh hanya dari survei, tetapi juga harus ada kerja keras para anggota dewan dari Demokrat untuk membantu rakyat.

Menurut AHY, para anggota legislatif merupakan aset partai yang harus terus dikembangkan.

"Survei adalah kompas atau barometer, tapi untuk menang, tidak cukup hanya survei,” ujarnya.

“Para anggota Dewan sekalian harus kerja keras turun ke lapangan, bantu rakyat dan tunjukkan identitas nasionalis-religius kita sebagai jati diri Demokrat," lanjut AHY.

Baca juga: RLC Kota Tangsel Mulai Kewalahan Tiap Hari Didatangi 30 Pasien Covid-19, Mayoritas Wanita

AHY juga mengajak kader-kadernya untuk menyatukan visi, misi, dan energi untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Pilpres dan Pileg harus kita baca dalam satu tarikan nafas yang sama. Insya Allah saat kita menangkan Pilpres dan Pileg, Pilkada akan kita menangkan," ujar AHY.

Respons Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

PKB memberi respons terkait pernyataan AHY terkait politik kuda hitam partai Demokrat menjelang pemilihan 2024.

PKB mengapresiasi pernyataan Ketua Umum Demokrat tersebut. 

Politisi PKB, Daniel Johan.
Politisi PKB, Daniel Johan. (Warta Kota/Istimewa)

Akan tetapi sikap politik demokrat ini harus diperhitungkan dengan kemenangan partai. 

"Keren tetapi tetap harus diperhitungkan dan menang," kata Daniel Johan, Ketua DPP PKB, dikutip dari Acara Kompas Petang KompasTv, Sabtu (5/2/2022).  

"Karena perjuangan semua partai dalam meraih kemenangan, karena dengan kemenangan itu kita bisa melakukan perubahan dan perbaikan bagi bangsa ini," kata Daniel. 

Daniel juga menambahkan, untuk saat ini yang terpenting bagaimana kita berbuat untuk rakyat dan mewujudkan harapan rakyat. 

Masa kampanye

Sementara itu, usulan masa kampanye 120 hari yang dituangkan dalam Peraturan KPU tentang Tahapan Pemilu 2024, merupakan bentuk akomodir terhadap permintaan partai politik dan pemerintah.

Bahkan, kata komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid, pihaknya berani mengambil risiko mengusulkan 120 hari masa kampanye di Pemilu 2024.

Sebab, masa waktu ini jauh lebih pendek dibanding kampanye Pemilu 2019 selama enam bulan tiga minggu.

KOMISIONER KPU Pramono Ubaid.
KOMISIONER KPU Pramono Ubaid. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

"Nah, tahun 2024 ini memang masih jadi perdebatan. Kami sebenarnya sudah berusaha keras untuk mengakomodir teman partai politik dan pemerintah," kata Pramono dalam diskusi virtual 'Masa Kampanye 2024 Dipendekkan: Siapa Untung Siapa Rugi?'Jumat (4/2/2022).

"Untuk mengurangi durasi masa kampanye dari pemilu 2019 lalu enam bulan tiga minggu jadi 120 hari," imbuhnya.

"Itu sudah pengurangan sangat besar sekali, karena kami merisikokan pekerjaan yang nanti menjadi beban KPU," imbuhnya.

Risiko yang dimaksud Pramono adalah pertaruhan terhadap tahapan pengadaan lelang produksi dan distribusi logistik.

Sebab, berkaca dari pelaksanaan Pemilu 2019 yang punya masa kampanye 6 bulan 3 minggu atau 2 kali lipat lebih lama dari usulan Pemilu 2024, terjadi keterlambatan distribusi surat suara dan kotak suara di ribuan TPS.

Baca juga: Civitas Unsika Bertanggung Jawab Penuh terhadap Mahasiswa yang Terpapar Covid-19, KBM Wajib Daring

Alhasil, terpaksa dilakukan pelaksanaan pemungutan suara susulan pada hari berikutnya.

"Terutama pengadaan lelang produksi dan distribusi logistik itu jadi taruhannya," ujarnya.

"Durasi kampanye 2019 enam bulan tiga minggu saja, itu ada ribuan TPS yang surat suaranya atau kotak suara tidak sampai di TPS pada hari H, karena keterlambatan," katanya.

"Sehingga harus dilakukan pemilu susulan di kemudian harinya," lanjut Pramono.

"Ini menjadi taruhan ketika masa kampanyenya lebih pendek lagi, yang membuat proses logistik jadi sangat berisiko," tandasnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved