Partai Demokrat
Demi Jabatan, Kandidat Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Kibuli AHY
Pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta sedikit tercoreng oleh isu adanya kandidat yang coba mengibuli Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menghalakan segala cara sudah lazim digunakan politisi untuk meraih jabatan.
Seperti yang terjadi di Partai Demokrat. Demi menduduki kursi Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, ada kandidat yang memberikan laporan palsu kepada sang ketua umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Musda V Demokrat DKI Jakarta, Ricky Nainggolan, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Penghentian PTM di Kota Tangerang Berlaku Sampai Batas Waktu Yang Tidak Ditentukan
Laporan itu berkaitan dengan dukungan dari enam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat terhadap kandidat Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta.
“Patut diduga Ketum mendapat laporan dan data hasil Musda DKI yang sudah dirubah oleh oknum DPP,” katanya.
“Ini yang membuat keputusan DPP terkait Musda DKI tidak objektif,” imbuhnya.
Ricky mengaku, dapat informasi bahwa AHY disodorkan data Musda DKI tentang dukungan kepada kandidat. Untuk kandidat Santoso mendapat dukungan satu suara DPC, sedangkan Mujiono mendapat lima dukungan suara.
Data ini, kata dia, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di Musda DKI pada Desember 2021 lalu.
Berdasarkan verifikasi calon Ketua DPD DKI oleh DPP dan forum Musda V, sosok Santoso dan Mujiyono sama-sama mendapat dua dukungan suara dari DPC.
Baca juga: Jelang Greysia Polii Pensiun, Apriyani Rahayu Bakal Miliki Dua Partner untuk Nomor Ganda Putri
“Jadi, bukan 5:1 seperti yang beredar di media,” ujar Ricky berdasarkan keterangannya.
Ricky melanjutkan, Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan Musda se-Indonesia. Dalam memutuskan sosok Ketua DPD terpilih, Ketum mendapat laporan dari BPOKK.
Pada titik ini, lanjut dia, rawan terjadi manipulasi hasil Musda oleh oknum BPOKK DPP. Dia menduga, Musda DKI terjadi manipulasi laporan hasil Musda kepada Ketua Umum AHY.
“Kawan-kawan sekarang sedang investagasi kebenaran kabar miring ini. Saya juga berharap Dewan Kehormatan DPP PD tidak tinggal diam terhadap masalah ini,” ujar Ricky.
Peristiwa ricuhnya Musda PD di beberapa provinsi yang berujung pembakaran atribut dan bendera Partai Demokrat karena dipicu karena keputusan DPP yang tidak sesuai dengan keinginan ader di daerah.
Baca juga: Antisipasi Genangan, Pembangunan Olakan di Jalan Pegangsaan Dua Ditargetkan Bisa Rampung Februari
Disinyalir karena permainan oknum DPP yang tidak fair dan memenangkan calon yang didukung oknum BPOKK DPP.