Pembunuhan Jatiwaringin

Netizen Sebut Pelaku Pembunuhan Jatiwaringin Fetish, Polisi Ingin Tunggu Hasil Autopsi

Netizen ramai memperbincangkan kasus pembunuhan yang menimpa seorang pemuda berusia 19 tahun, karena penyimpangan seksual yang disebut fetish.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Rangga Baskoro
Lokasi pembunuhan AY di sebuah rumah di Jatiwaringin. Kuat dugaan AY meninggal akibat penyimpangan seksual yang disebut fetish. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Pemuda berinisial AY (19) asal Jatiwaringin meninggal secara tak wajar lantaran diikat tangan, kaki, mulut dan hidungnya di kamar mandi oleh tersangka TAW (21) di rumah temannya.

Tak sedikit netizen yang mengira bahwa pelaku TAW memiliki kelainan seksual yang disebut fetish, yang suka mengikat korbannya hanya untuk memenuhi nafsu birahi.

Baca juga: Angel Lelga Bakal Bagi-Bagi Angpao pada Keluarga dan Warga Sekitar saat Imlek 2022

Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi autopsi.

Dia pun enggan berprangska miring terhadap apa yang terjadi.

"Jangan berprasangka tanpa dasar yang jelas, apalagi korban sudah almarhum. Kita tunggu hasil pemeriksaan resmi autopsi,” kata Alex ketika dikonfirmasi, Jumat (28/01/2022).

Alex mengatakan almarhum korban saat ini berada di Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati setelah makamnya dibongkar untuk kepentingan autopsi.

Baca juga: Ade Yasin Minta Jajarannya Turun Langsung ke Lapangan untuk Menata Titik Kemacetan

Hanya saja, dia belum dapat memastikan kapan korban selesai diperiksa.

"Nanti akan kita konfirmasi ke bagian kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati," tuturnya.

Sebelumnya, Alex juga sempat mengumumkan hasil sementara autopsi yang dilakukan pihak kepolisian.

Hasil autopsi sementara mengatakan korban AY meninggal akibat aliran napasnya disumbat.

Baca juga: Politisi PDIP Tuding Studi Banding Panitia Jakarta E-Prix 2022 ke Arab soal Formula E Pemborosan

"Pengakuan tersangka hanya melapisi mulut dengan Lakban, Faktualnya dari hasil Visum sementara bahwa korban meninggal dunia akibat tersumbatnya saluran nafas, hampir dipastikan bahwa kemungkinan besar lakban dililitkan sampai menutupi hidung," kata Alex.

Seperti yang dirilis polisi, kasus tersebut dilatarbelakangi karena pelaku sakit hati lantaran korban tak mengajaknya melamar pekerjaan.

Pelaku TAW, diketahui sering mengintimidasi korban sejak bersekolah.

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved