PTM 100 Persen
Ada 197 Guru dan Siswa Terpapar Covid-19, Sebanyak 18 Sekolah di Kota Depok Harus Tutup Sementara
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menyebutkan ada 18 sekolah yang ditutup sementara.
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Ada 197 guru dan siswa di Depok yang terkonfirmasi positif Covid-19 klaster PTM 100 persen pada Jumat (28/1/2022).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan bahwa itu membuat 18 sekolah di Depok yang ditutup sementara.
Dadang berujar bahwa angka tersebut kemungkinan dapat bertambah karena tim Satgas terus melakukan tracing dan testing.
"Ini akan terus bertambah karena tracing kami lakukan trus," kata Dadang di SMPN 1 Depok, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus Tujuh Ribu Sehari, Ketua Satgas IDI Minta Pemerintah Setop PTM 100 Persen
Baca juga: Marak Tawuran Pelajar Akibat PTM 100 Persen, Pemkot Jaksel dan Kepolisian Bahas Penanganan
Baca juga: SMPN 98 Jaksel Klaim Siswanya yang Positif Covid-19 Bukan karena PTM
18 sekolah yang ditutup sementara itu tersebar di 11 kecamatan yang ada di Kota Depok.
Mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Di tingkat SD ada tiga sekolah yang ditutup sementara.
Kemudian, di tingkat SMP ada 1 sekolah dan untuk tingkat SMA ada 14 sekolah yang terdiri dari 12 SMA Negeri dan 2 SMA boarding.
Dadang berujar bahwa dengan melihat sarana dan prasarana yang ada, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Depok idealnya dilakukan 50 persen dari kapasitas.
BERITA VIDEO: Jalan-Jalan Bareng Suami dan Anak, Shandy Aulia Tak Mau Komentar Soal Perceraian
"Tinggal pengaturan jamnya saja, misal dalam 1 hari tidak disekaliguskan mereka masuk. 50 persen mungkin pagi lalu 50 persen siang, sehingga semua bisa terakomodasi," jelas Dadang.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok ini menyebutkan, PTM 100 persen menjadi sebab kendurnya protokol kesehatan.
"Kalau inikan kapasitas 100 di dalam kelas, bisa dilihat bagaimana mereka tentunya tidak bisa menjaga jarak," ujar Dadang.
Ia pun berharap, PTM dapat dilakukan secara terbatas dengan siswa maksimal 50 persen dari kapasitas.
"Dengan kondisi saat ini cukup tinggi dan kembali pada PTM terbatas 50 persen," tukas Dadang.