Kriminalitas Tangerang
KRONOLOGIS Sopir dan Kernet Angkot di Serang Perkosa Penumpangnya lalu Membuangnya ke Sungai
Polresta Tangerang tengah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), guna membantu memulihkan kondisi psikologis korban
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG-- Polresta Tangerang melakukan pendampingan kepada SP (24), seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan keji oleh supir angkot yang kemudian di buang ke kali.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, SP kini mendapat pendampingan dari unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Tangerang, serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Selain itu, Polresta Tangerang juga kini tengah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), guna membantu memulihkan kondisi kesehatan psikologi SP.
Baca juga: Dituding Ejek Korban Perkosaan dengan Pertanyaan La pie, penak?, Kasat Reskrim Boyolali Dicopot
"Saat ini kondisi SP kita lakukan pendampingan dengan unit PPA Polresta Tangerang dan juga P2TP2A Kabupaten Tangerang," ujar Kombes Pol Zaim Dwi Nugroho saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Kamis (27/1/2022).
"Kita juga sedang melakukan koordinasi dengan KPAI supaya kondisi korban dapat maksimal membantu memulihkan kondisi korban," imbuhnya.
Zain menuturkan, pendampingan kesehatan psikologis terhadap SP dilakukan oleh unit PPA dan P2TP2A, secara intensif dengan mengunjungi langsung ke kediaman korban.
Baca juga: Anies Baswedan Soroti Kepindahan IKN ke Kaltim, Sebut Tak Ada Efeknya Buat Kemacetan di Jakarta
"Konseling atau pendampingan psikologis ini kita lakukan dengan datang ke rumah korban langsung dengan intensif, karena memang korban masih didampingi keluarganya juga," kata dia.
Lebih lanjut Zain mengungkapkan, kondisi terkini SP. Menurutnya, SP masih mengalami trauma yang berat usai mengalami peristiwa tragis tersebut.
Hingga saat ini, SP juga belum dapat diajak berbicara oleh orang lain, lantaran efek ketakutan yang masih menaungi SP.
"Kondisi SP saat ini, kalau secara kasat mata masih sangat trauma atas kejadian yang dialaminya itu. Korban masih sering merenung, melamun, dan diam terus-terusan," ucapnya.
Baca juga: Selain Dicabuli, Remaja Putri di Ciputat Juga Diperas Oleh Pelaku, Video Asusila Diancam Disebar
"Selain itu, SP juga belum mau bicara, dia juga belum bisa diajak bicara oleh orang lain," terang Zain.
Diberitakan sebelumnya, SP mengalami hantaman ban mobil dan bangku angkot, hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Dalam kondisi tersebut, korban dilempar dari jembatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. Di tengah pekatnya malam, air sungai sempat menelan tubuh wanita muda itu.
Namun, SP akhirnya berakhir siuman dan segera bergerak ke bibir sungai.
Dia lalu ditolong warga setempat. Warga juga mengantar SP ke Polsek Tirtayasa, Kamis (20/1/2022) dini hari.
SP adalah warga Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang bekerja di Kota Serang.
Di ibu kota Provinsi Banten itu, SP tinggal di rumah kontrakan.
Baca juga: Penyesalan Terbesar Nurul Arifin, Minta Maura Cari Kerja, padahal Anaknya Ingin Jadi Profesor
Pada Rabu (19/1/2022) menjelang tengah malam, SP memutuskan pulang ke Balaraja untuk menjenguk ibunya yang sakit.
Dia naik angkutan umum rute Serang-Balaraja yang tersedia 24 jam nonstop.
Balaraja yang terletak sekitar 40 km di sebelah timur Serang, bisa dicapai dalam waktu sekitar satu jam perjalanan.
SP menempuh perjalanan berisiko itu untuk menunjukkan bakti dan cinta kepada orangtua.
Dalam angkutan umum seukuran minibus Grand Max tersebut, SP jadi penumpang tunggal.
Baca juga: Hatinya Telanjur Hancur, Maryam Polisikan Suaminya yang Kepergok Ngamar Bareng Sesama Dokter
Angkutan umum warna merah putih itu diawaki dua pria, terdiri atas IS (22) yang berada di balik kemudi, dan GG (24) sebagai kernet.
Selepas Kota Serang, kendaraan pelat kuning itu berhenti di sebuah pompa bensin.
Ketika kendaraan kembali meneruskan perjalanan, GG menutup dan mengunci pintu.
Duet sopir dan kernet tersebut kemudian berubah menjadi serupa binatang.
Di dalam angkutan umum yang tertutup dan berada di jalanan yang sepi, keduanya mencabuli SP dan menganiaya korban.
"Setelah pintu ditutup, korban dipukuli menggunakan benda tumpul. Korban pingsan, setelah itu kedua tersangka melancarkan aksinya," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho di Tigaraksa, Selasa (26/1/2022).
Tak hanya melampiaskan nafsu binatangnya, kedua pelaku juga mempereteli harta benda korban.
Untuk menghapus jejak kejahatan, IS dan GG menyusun rencana menghabisi korban lalu membuang raganya ke sungai.
Benda-benda keras yang di dalam kabin angkutan umum itu digunakan untuk membuat korban tak bisa melakukan perlawanan. Pelaku menggunakan bangku kernet dan ban cadangan untuk memukul SP.
"Untuk menghilangkan jejak, para pelaku berusaha untuk membunuh korban dengan cara dicekik, korban juga dipukul menggunakan ban serep mobil dan bangku kernet mobil," ungkap Zain.
Baca juga: 14 Tahun Wafatnya Soeharto, Mengenang Masa Kecil, Karier Militer hingga Keberanian Bubarkan PKI
Setelah melempar korban ke sungai, kedua pelaku kabur. Sedangkan SP siuman hingga diselamatkan warga.
"Setelah itu, korban dibawa ke Polsek Tirtayasa Serang untuk melaporkan kejadian yang menimpanya," tutup Kombes Pol Zain Dwi Nugroho. (M28)