SEA Games Vietnam 2021
Diselenggarakan di Tengah Pandemi Covid-19, SEA Games Vietnam 2021 Bakal Menggunakan Sistem Bubble
SEA Games Vietnam 2021 akan bergulir pada 12 hingga 23 Mei 2022 dengan menggunakan sistem bubble.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
Ferry menerangkan bahwa hasil analisis itu akan langsung diberikan kepada Kemenpora agar cabang-cabang olahraga (cabor) untuk mendapatkan bantuan saat berpartisipasi di SEA Games Vietnam 2021.
“Akhir tahun, KSD sudah mengidentifikasi peluang cabor yang berpotensi menyumbangkan medali. Selanjutnya, hasil verifikasi tersebut menjadi rekomendasi yang kami berikan ke Kemenpora sebagai bahan pertimbangan untuk bantuan pelatnas cabor yang berpartisipasi di SEA Games,” kata Ferry.
Selain itu, NOC juga menyerahkan nama-nama kepala kontingen (CdM) kepada Menpora Zainudin Amali.
Nantinya, CdM kontingen Indonesia di SEA Games 20220 akan diumumkan pada akhir Februari mendatang.
“NOC juga sudah berkomunikasi ke Menpora Zainudin Amali terkait nama-nama CdM untuk Tim Indonesia untuk SEA Games. Diharapkan akhir Februari bisa diputuskan agar kemudian CdM bersama NOC bisa langsung menyiapkan kepentingan kontingen menuju Vietnam,” jelas Ferry.
SEA Games Vietnam yang diadakan di tengah pandemi Covid-19 juga membuat panitia penyelenggara menerapkan protokol kesehatan dengan sistem bubble seperti halnya yang dilakukan pada saat Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, mengatakan bahwa Indonesian tak lagi banyak mengirim atlet ke ajang SEA Games.
Pasalnya dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), SEA Games dan Asian Games tak lagi jadi target prestasi utama olahraga Indonesia.
Target prestasi olahraga Indonesia dalam DBON dititik beratkan pada Olimpiade.
Untuk itu pada gelaran SEA Games Vietnam yang bergulir pada 12-23 Mei mendatang, Indonesia hanya mengirim atlet-atlet yang prioritas mendulang prestasi saja.
“Sejauh ini masih koordinasi dengan cabor, kan harus direviu dulu. Sebagaimana kita ketahui kalau SEA Games ini bukan jadi sasaran utama kita tapi sasaran utama kita Olimpiade. SEA games dan Asian Games hanya sasaran antara saja, sehingga hanya cabor-cabor, nomor-nomor pertandingan yang benar-benar berprestasi itu yang kita kirim,” kata Zainudin.
“Jadi kita tidak lagi seperti sebelumnya memperbanyak kontingen kemudian hasilnya tidak bisa ukur dengan pasti, dan kami sedang pertimbangkan. Kami akan hitung dengan seberapa bisa jadi juara di masing-masing cabor,” jelas Zainudin.