Anak Positif Covid
Sebanyak 22 Sekolah di Jakarta Selatan Ditutup Sementara Setelah Terdapat 57 Anak Positif Covid-19
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menyebut, sebanyak 57 anak sekolah di wilayahnya positif terkena Covid-19.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Sebanyak 57 anak sekolah di wilayahnya positif terkena Covid-19.
Demikian dikatakan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Menurut Munjirin, puluhan siswa yang positif virus corona itu tersebar di 31 sekolah di Jakarta Selatan (Jaksel).
"Dari 31 sekolahan itu, muridnya yang positif (Covid-19) 57 anak. Sementara, sekolah yang dihentikan itu ada sekira 22 sekolah di Jakarta Selatan," kata Munjirin, Senin (24/1/2022).
Dari 22 sekolah itu, 21 sekolah berada di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan wilayah 2.
Baca juga: Munjirin: Warga Jangan Ragu Lapor Jika Temukan Harga Minyak Goreng di Atas Rp14 Ribu
Baca juga: Wagub Ariza Beberkan Tingkat Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Naik 31 Persen
Baca juga: Siswa Positif Covid-19 di SMAN 6 Jakarta Selatan Sempat Masuk Sekolah dan Tunjukkan Gejala Demam
Diketahui, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan wilayah 2 membawahi sekolah-sekolah di enam kecamatan.
Enam kecamatan itu antara lain, Mampang Prapatan, Tebet, Setiabudi, Pancoran, Kebayoran Baru, dan Pasar Minggu.
Sementara itu, satu sekolah berada di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan wilayah 1.
Sudin Pendidikan Jaksel wilayah 1 membawahi empat kecamatan, yakni Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Lama, dan Pesanggrahan.
BERITA VIDEO: Sea World Gelar Pertunjukkan Barongsai Underwater, Representasi Elemen Air dan Api
Munjirin menambahkan, penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) itu sesuai standar operasional prosedur.
Dalam SOP tersebut, apabila ditemukan siswa maupun siswi positif Covid-19, maka PTM dihentikan.
Sekolah yang menghentikan sementara PTM, kata dia, melanjutkan pembelajaran secara online atau daring.
"Jadi pembelajaran bukan berhenti, lanjut lewat daring, nanti setelah selesai (penutupan sementara), baru offline (PTM) lagi," terang Munjirin.
Lebih lanjut, Munjirin menuturkan dari 22 sekolah yang menghentikan sementara PTM, ada yang sudah kembali menggelar belajar mengajar di sekolah.
"Banyak juga yang sudah selesai melaksanakan liburnya dan sudah masuk kembali," tutur Munjirin.