Pilpres 2024

Kosgoro 1957 Mantap Calonkan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024 Sebagai Capres Partai Golkar

Organisasi sayap Partai Golkar yakni KOsgoro 1957 sudah sepakat menjagokan Airlangga Hartarto sebagai capres di Pilpres 2024.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjadi kandidat kuat dari partainya sendiri sebagai capres di Pilpres 2024, tinggal mencari pasangan sebagai cawapres. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Organisasi sayap Partai Golkar, Pimpinan Pusat Kolektif Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (PPK Kosgoro) 1957, mantap untuk mendukung sang ketua umum Airlangga Hartarto sebagai capres di Pilpres 2024.

Hal itu ditegaskan Dave Laksono, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, saat Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (23/1/2022) malam.

Menurut Dave, saat ini memang sudah ada banyak kandidat capres berseliweran, namun untuk suara Kosgoro tetap tak goyah, tetap menjagokan Airlangga Hartarto.

Baca juga: GANJIL Genap di DKI Jakarta Senin 24 Januari 2022, Seimak Daftar Lokasi 13 Ruas Jalan Berikut ini

"Selain karena keberhasilan Bapak Airlangga Hartarto selaku Menkoperekonomian/Ketua PEN yang juga Ketua Umum DPP Golkar," ucapnya.

"Kader Kosgoro 1957 yang automaticaly menjadi kader Golkar di seluruh penjuru Nusantara yang menghargai kemajemukan dan Bhinneka Tunggal Ika, juga mempunyai kewajiban mendukung dan mengawal Keputusan Munas Partai Golkar, Keputusan Mubes Kosgoro 1957, Keputusan Muspinas PPK Kosgoro 1957 untuk menyukseskan Airlangga sebagai capres pada Pemilu 2024 mendatang," lanjut Dave.

Pada kesempatan itu Dave mengatakan, Perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 kali ini merupakan momentum yang tepat untuk mengapresiasi kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pemilihan ekonomi nasional melalui Kementerian Koodinator (Kemenko) bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga, sebagai Ketua Tim Penanganan Covid-19 / Ketua Pemulihan Ekonomu Nasional (PEN) karena telah berhasil melakukan pemulihan ekonomi nasional secara perlahan tapi pasti.

Baca juga: Pernah Jadi Mantan Mendiang Vanessa Angel, Dwi Andhika Tak Mau Ikut Campur Polemik Keluarga

"Salah satu bukti keberhasilan pemerintah di bidang ekonomi 2021 yang dipimpin oleh Airlangga yaitu dengan cara Pemerintah mampu menekan kendali pandemi Covid-19, sehingga secara paralel mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga tumbuh sebesar 7 persen pada triwulan II-2021," katanya.

"Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam kurun waktu 16 tahun terakhir," lanjutnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, keberhasilan tersebut patut disyukuri dan didukung.

Oleh karena itu, menurutnya, seluruh keluarga besar Kosgoro 1957 bertekad menjadi garda terdepan untuk ikut membantu dan mengawal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipimpin oleh Airlangga, guna membawa bangsa Indonesia segera keluar dari kesulitan dan himpitan ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 yang lalu hingga kini.

Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Laksono.
Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Laksono. (m16/Anggie Lianda)

"Kita semua menyaksikan bersama melaui televisi, dan berbagai macam media online terhadap upaya dan kerja keras yang dilakukan Airlangga sebagai Ketua PEN melalui ide dan gagasan cerdas yang diterapkannya dengan cara langsung turun ke seluruh penjuru nusantara," ujar Ketua DPP Partai Golkar itu.

Dave menuturkan, Airlangga telah berusaha keras untuk turun ke tengah masyarakat, seperti kunjungan ke berbagai rumah sakit untuk memastikan dan memonitor kondisi dan kebutuhan masyarakat di lapangan dibidang ketersedian alat kesehatan, pelaksanaan swab, dan vaksinasi supaya berjalan lancar dan tepat sasaran.

Selain itu, menurutnya, Airlangga secara terus menerus memantau realisasi bantuan sosial kepada masyarakat, supaya tepat sasaran dan tiba di daerah dengan tepat waktu.

"Bahwa semua upaya tersebut dilakukan oleh Airlangga, dengan semangat gotong royong, saling kerja sama, pengabdian dan solidaritas semata-mata bertujuan untuk pemulihan perekonomian nasional."

Baca juga: Berikut Harga, Kelas dan Total Tiket yang Tersedia di Ajang MotoGP Mandalika

"Itulah salah satu alasan mengapa segenap keluarga besar Kosgoro 1957 harus menyukseskan dan mendukung dan mengawal semua program Airlangga," ucapnya.

"Bahwa segenap keluarga besar Kosgoro 1957 dan seluruh rakyat Indonesia, tentunya bangga dan salut terhadap prestasi dan keberhasilan Airlangga dalam melakukan pemulihan ekonomi segenap rakyat Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19 dengan berbagai upaya dan kerja keras, sehingga keadaan perekonomian nasional yang kita rasakan saat ini terus bergerak ke arah yang lebih baik," pungkas Dave.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Usni Hasanudin menilai, Partai Golkar sangat memungkinkan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Sebab, elektabilitas Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sampai sekarang belum menjanjikan.

"Sejak meninggalkan kultur konvensi, Golkar cenderung menjagokan non kader sebagai capresnya."

Baca juga: Cerita Warga Soal Lansia 80 Tahun Tewas Dikeroyok Massa di Cakung, Dituduh Curi Mobil Padahal Bukan

"Ini kecuali pada 2009 lalu, yang bulat mengusung JK (Jusuf Kalla)," kata Usni Hasanudin kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).

Usni juga mengatakan, saat pencalonan Jusuf Kalla (JK) lalu bisa dimaklumi, karena JK aktif menjadi Wapres dan berpeluang mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Lebih lanjut, kata Usni, Golkar memang kembali mencoba peruntungan mengusung ketua umumnya pada Pilpres 2014, dengan memajukan Aburizal Bakrie (Ical).

"Sayangnya, justru terjadi perpecahan."

"Selain karena faktor Jokowi yang berpasangan dengan JK, ini juga dipengaruhi elektabilitas Ical yang rendah sehingga tidak menjual," ulasnya.

Pada 2019, lanjutnya, Golkar kehilangan momentum lantaran Airlangga baru terpilih sebagai ketua umum.

Baca juga: Omicron Merebak, PTM 100 Persen di Tangerang Dihentikan, Kembali ke PTM 50 Persen Mulai Besok

Ia menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi pengadaan KTP-el.

"Nah, Golkar sekarang mencoba kembali mengulang pengalaman 2014, yang menjagokan ketumnya sebagai capres."

"Tapi, ini berat karena elektabilitas Airlangga masih rendah. Seperti Ical, figur Airlangga juga tidak menjual," urainya.

Usni pun mengingatkan Golkar terancam kembali disandera konflik internal, sehingga dukungannya terpecah pada pilpres, apabila bersikukuh memasang Airlangga.

"Ini sangat mungkin terjadi karena shareholder di Golkar majemuk," ucapnya.

Ia menyebut, Anies dapat menjadi alternatif bagi Golkar dan tetap mengakomodasi kepentingan partai sekalipun bukan kader.

Alasannya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sampai sekarang belum menjadi anggota partai mana pun.

"Ya, kehadiran Anies dalam berbagai kegiatan Partai Golkar bahkan menjadi saksi pernikahan anak elite Golkar (Nurdin Halid), bisa menjadi sinyalemen Partai Golkar, setidaknya beberapa faksi di dalamnya, mulai 'melupakan' Airlangga," tuturnya.

Ia juga berpandangan, Airlangga masih berkesempatan maju pada Pilpres 2024 jika ditempatkan sebagai cawapres.

Apalagi, Partai Golkar tidak bisa mengusung pasangan capres-cawapres tanpa berkoalisi.

"Dan akan lebih kuat apabila disandingkan dengan Anies untuk bisa menyaingi nama-nama yang ada, seperti Prabowo dan Ganjar," papar Usni.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan, duet Airlangga dan Anies berpeluang terwujud mengingat politik dinamis.

Namun, Partai Golkar memiliki ketentuan dalam menetapkan jagoannya pada pilpres mendatang.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved