Kasus Pengeroyokan Seorang Kakek Hingga Tewas di Cakung, IPW Desak Patroli di TKP Diperiksa Propam
Indonesia Police Watch meminta polisi periksa anggota Patroli Komando (Patko) di lokasi kejadian seorang kakek dikeroyok hingga tewas di Cakung.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Max Agung Pribadi
WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG - Aksi pengeroyokan seorang kakek yang dituduh sebagai maling di Jalan Pulo Kambing, Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Cakung, Jakarta Timur, berbuntut panjang.
Apalagi berdasarkan video di media sosial, ada mobil patroli aparat kepolisian yang juga sedang melakukan pengejaran. Namun aksi main hakim sendiri tidak bisa dicegah hingga korban tewas.
Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso mengatakan apabila ada anggota Patroli Komando (Patko) di lokasi pada saat kejadian bisa dijerat tindakan pelanggaran disiplin dan etika.
Baca juga: Rumahnya Diserobot, Kakek Tukang AC Lapor ke MA
Sugeng beralasan bahwa semua pihak yang ada di lokasi ketika kejadian harus dimintai keterangan demi mengungkap para pelaku aksi pengeroyokan hingga menghilangkan satu nyawa.
"Patko harus ditindak dan pelaku pengeroyokan harus diproses pidana. Ditangkap dan diperiksa," kata Sugeng, Senin (24/1/2022).
Ia menyayangkan anggota yang berada di lokasi saat kejadian tidak mampu mencegah peristiwa aksi pengeroyokan tersebut.
Baca juga: Anak-anak Korban Cabul Kakek Penjual Mainan di Penjaringan Menjalani Rehabilitasi di Kemensos
Alhasil para pelaku dapat dengan leluasa melakukan aksi anarkis.
"Dalam hal ini yang menjadi fokus adalah harus ada tindakan pengamanan oleh Patko walau kalah jumlah massa," sambungnya.
Nantinya yang harus menjadi fokus pemeriksaan apaka prosedur standar pengamanan termasuk penggunaan senjata oleh polisi sudah sesuai dengan protap yang dimiliki atau tidak.
“Patko harus diperiksa oleh propam apakah ada pelanggaran disiplin karena tidak bisa mencegah pengeroyokan dan menyababkan nyawa orang hilang," ungkap Sugeng.
Sebelumnya, seorang saksi mata bernama Kirun mengatakan ada beberapa anggota polisi yang mengikuti mobil korban. Namun mereka tak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah.
"Kita juga enggak berani melerai, orang ada polisi patroli juga enggak kuat nahan karena sebegitu banyak massa," tutur Kirun.