Ulah Arteria Dahlan
Ono Surono Was-was Suara PDIP Gembos di Jawa Barat Akibat Ulah Arteria Dahlan
Politisi PDIP dari Jawa Barat, Ono Surono, sedang was-was melihat gejolak warga Sunda terhadap ulah koleganya, Arteria Dahlan.
"Nah, ini juga yang kita jaga kearifan lokal, mari kita saling menghargai."
Baca juga: Banksasuci Gelar Vaksinasi Covid-19 Booster Bagi Lansia di Kampung POT untuk Bantu Cegah Omicron
"Masing-masing wilayah punya kearifan lokal, mari kita saling menghormati, saling menjaga, saling mengetahui, sehinga diharapkan tidak terjadi kegaduhan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Lodewijk mengingatkan, setiap wilayah di Indonesia memiliki kearifan lokal masing-masing.
Katanya, kearifan lokal itu sampai dibawa atau melekat pada anggota DPR saat ini.
"Pertama tentu terkait bagaimana penampilan, cara berpakaian."
"Contoh yang sedikit spesifik, yang bagaimana dia menjaga kearifan lokal Pak Dedi Mulyadi kan dia tetap berpakaian adatnya."
"Itu sudah style bahwa orang tahu lihat Pak Dedi ini orang Jawa Barat," ucap Sekjen Partai Golkar itu.
Namun, menurut Lodewijk, hal penting lainnya adalah mengenai bahasa, yang juga harus dihormati.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Terjadi di Dekat Bundaran Senayan, Dua Orang Alami Luka-luka
"Yang paling penting ada dalam konteks dialek atau bertutur kata, ada bahasa-bahasa."
"Apalagi ada bahasa-bahasa yang menjadi ciri khas sebagai penghormatan," tuturnya.
Minta Maaf
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Jawa Barat, usai meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara Bahasa Sunda saat rapat.
Permintaan itu ia sampaikan usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/1/2022).
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria.
Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria ia sampaikan saat diterima oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun.