Kinerja Shin Tae yong

Mendukung Shin Tae-yong Tetap Jadi Pelatih Timnas Indonesia, PAN Kritisi Pernyataan Haruna Soemitro

Kinerja Pelatih Shin Tae-yong sedang disoroti berbagai pihak setelah mengantarkan Timnas Indonesia jadi runner-up Piala AFF 2020.

Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. 

"Seharusnya pesan Presiden Jokowi dan pernyataan Menpora ini jelas bahwa Coach STY memang ditugaskan untuk terus melatih Timnas," jelas Guruh.

"Semoga dari kasus ini PSSI bisa peringatkan Haruna maupun pengurus lainnya untuk fokus saja mengurus sepak bola Indonesia dan tidak menyampaikan pernyataan yang kontroversial," pungkas Guruh.

Konsekuensi

Sementara itu, pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai ada konsekuensi jika PSSI memecat Shin Tae-yong.

Masa kontrak pelatih asal Korea Selatan tersebut bersama Timnas baru akan berakhir pada tahun 2023.

Bila PSSI nekat memecat Shin Tae-yong sebelum kontraknya berakhir, menurut Akmal akan ada gaji kompensasi yang harus diberikan. 

"Akan sangat rugi sekali kalau kemudian memecat Shin Tae-yong, karena PSSI harus membayar kompensasi gajinya sampai tahun 2023 kalau dia dipecat saat ini," kata Akmal kepada Tribunnews.com, Selasa (18/1/2022).

"Gajinya sangat besar, mencapai Rp 1,4 miliar per bulan," ujar Akmal.

Akmal mencontohkan pelatih AS Roma yang karib dipanggil The Special One, Jose Mourinho mengalami kondisi serupa. 

Mourinho yang dipecat dari Chelsea dan Manchester United, sampai saat ini masih menerima kompensasi gaji dari dua klub asal Liga Inggris tersebut. 

"Seperti halnya Mourinho yang dipecat Manchester United, kemudian dipecat Chelsea, tapi Mourinho sampai sekarang masih mendapat gaji dari Manchester United dan juga dari Chelsea," tutur Akmal.

Hal yang sama juga akan dialami oleh Shin Tae-yong bila dipecat dari Timnas Indonesia.

"Dia tahu kontraknya sangat kuat bersama PSSI, sehingga tidak ada yang bisa mengusik dia. Itulah cerdasnya Shin Tae-yong," terang Akmal.

"Sehingga buat PSSI sangat fatal kalau memecat Shin Tae-yong karena PSSI harus membayar kompensasi gajinya Rp 1,4 miliar per bulan sampai 2023," jelas Akmal.

Atas dasar itu, Akmal meminta publik Tanah Air tidak mengkhawatirkan isu pemecatan terhadap Shin Tae-yong

"Menurut saya, sangat sulit bagi PSSI untuk memecat Shin Tae-yong, jadi masyarakat tidak seharusnya terlalu khawatir," pungkas Akmal.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved