Bantuan Sembako Ganjar
Hasto Kristiyanto Bingung dengan Politisasi Bantuan Sembako dari Ganjar yang Dikembalikan Kader PDI
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membela Ganjar Pranowo terkait pengembalian sembako oleh kader PDIP, beberapa waktu lalu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, seorang kader PDI Perjuangan (PDIP) mengembalikan bantuan sembako dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kader PDIP yang mengembalilkan bantuan sembako dari Ganjar adalah Fajar Nugroho.
Fajar merupakan kader PDIP Temanggung.
Pengembalian bantuan yang dilakaukan Fajar Nugroho dikarenakan ada pengurus partai yang tersinggung, sehingga memberi arahan agar Fajar mengembalikan bantuan kepada Ganjar Pranowo.
Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Pendukung Ganjar Pranowo Terus Bergerilya, Kali Ini Dekati Warga Jawa Barat
Baca juga: Hasto sebut Ahok Korban Politik, Begini Kans Ahok Maju di Pilkada DKI 2024 Didukung Megawati
Baca juga: PDIP Diyakini Tak Bakal Restui Jokowi Maju Lagi di Pilpres 2024
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka suara terakit hal itu.
Hasto membela Ganjar dan mengatakan bahwa dirinya akan membela kader partai yang terus bekerja untuk kebaikan serta nilai kemanusiaan.
"Iya, kami membela seluruh kader partai yang melakukan kerja kebaikan dengan nilai-nilai kemanusiaan," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2022).
Hasto berujar bahwa seluruh kader partai wajib bergotong royong dalam pandemi Covid-19, termasuk Puan Maharani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang bergotong royong membantu masyarakat.
BERITA VIDEO: Netizen Jangan Remehkan HARUNA SOEMITRO, Lihat Prestasi Hebatnya
Bahkan, Hasto menyebut bahwa PDIP melalui HUT ke-49 PDIP turut bergotong royong.
Melalui nasi tumpeng pada saat peringatan HUT ke-49 PDIP dibagikan untuk masyarakat yang memerlukan sebagai simbol kesatupaduan PDIP dengan rakyat.
"Jadi gotong royong merupakan hal-hal yang baik, yang wajib dilakukan oleh seluruh kader partai dan itu harus disertai dengan semangat membantu yang lain. Semangat perikemanusiaan yang hidup. Semangat untuk mengangkat bagaimana dengan gotong royong itu seorang pemimpin menyatu dengan rakyatnya," tutur Hasto.
"Sehingga sangat aneh dalam situasi seperti ini ada niatan baik, kemudian ada beberapa bentuk kemudian mempolitisir persoalan bantuan tersebut," ujar Hasto.