Perayaan Imlek
Klenteng Berusia Ratusan Tahun Rayakan Imlek Secara Sederhana, Khawatir pada Varian Omicron
Perayaan Imlek ke-2573 sebentar lagi, persiapan pun mulai dilakukan oleh etnis Tionghoa, seperti di Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Perayaan Imlek ke-2573 tak lama lagi, tempat ibadah klenteng dan vihara pun mulai bersiap diri.
Salah satunya Klenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi, yang sudah mempercantik tempat ibadah bagi umat Konghucu tersebut.
Namun, berhubung kondisi masih diselimuti pandemi virus corona, pengurus Klenteng Hok Lay Kiong pun sadar diri.
Mereka ingin merayakan Imlek secara sederhana, cukup doa dan puji syukur bisa menjalani hidup sehat selama ini.
Baca juga: Ingat, Ditlantas Polda Metro Jaya Gelar Lomba Balap Liar Bertajuk Street Race di Ancol Hari ini
Demikian dikatakan oleh Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan, saat ditemui Wartakotalive.com, Sabtu (15/1/2022).
Menurut Ronny, Klenteng Hok Lay Kiong tidak akan menggelar perayaan Imlek yang berlebihan seperti tahun sebelum pandemi.
Namun, untuk masyarakat yang akan melakukan ibadah tetap diperbolehkan dengan protokol kesehatan.
"Imlek kali ini sepertinya akan dilaksanakan secara sederhana, ngak ada rame-rame, cap gomeh pun juga tidak ada gitu kan. Karena kan kita juga masih takut penyebaran virus varian omicron," katanya.

Meskipun digelar secara sederhana, diungkapkan oleh Ronny bahwa masyarakat yang akan melaksanakan ibadah saat perayaan imlek tetap boleh dilakukan di Klenteng, namun tentunya dengan kapasitas dan prokotol kesehatan yang sudah ditetapkan.
"Kalau masyarakat mau berdoa, beribadah ya silahkan. Tapi tidak ada rame-rame acara khusus gitu,” ujarnya.
“Sama kayak tahun lalu lah, mudah-mudahan tahun ini Covid-19 sudah hilang, jadi kita bisa gelar acara dengan meriah tahun depan," katanya.
Terkait persiapan Imlek 2022, Ronny mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.
Apalagi perayaan Imlek 2022 nanti digelar secara sederhana.
Namun, beberapa tradisi seperti bersih-bersih altar dan lain-lain.
Baca juga: Dokter Klara Minta Emak-emak Konsisten Beri ASI Ekslusif, agar Bayi tak Menderita Stunting
"Kalau klenteng nanti ada ritual membersihkan altar, membersihkan patung dewa. Sama pasang beberapa ornamen itu saja. Kemungkinan ini akan kita lakukan minggu depan lah," ucapnya.
Sejarah Klenteng Hok Lay Kiong
Berada di jalan Kenari, Bekasi Timur, Kota Bekasi berdiri bangunan ibadah yang biasa digunakan oleh umat Konghucu.
Usianya pun kini sudah lebih dari 300 tahun, dan menjadikan Klenteng ini menjadi yang tertua di Kota Bekasi.
Klenteng yang bernama Hok Lay Kiong ini, memang menjadi favorit masyarakat tionghoa untuk beribadah setiap harinya.
Bahkan ketika perayaan Imlek, tempat ini pun dipenuhi umat tionghoa yang melakukan ibadah.
Baca juga: Dampak Telah Mendapatkan Vaksin, Mayoritas Warga yang Terpapar Omicron Tidak Bergejala
Tribunbekasi.com sempat mendatangi klenteng yang sudah berdiri sejak 1800-an itu. Dari sisi depan pun sudah terlihat jelas ornamen gapura bercorak merah, emas, dengan dibeberapa bagian dipenuhi dengan lampion identik masyarakat tionghoa.
Dari gapura tersebut juga bertuliskan Hok Lay Kiong. Memasuki area klenteng, sudah sangat terasa tercium bau dupa yang biasa digunakan masyarakat tionghoa untuk beribadah. Di area dalam yang cukup luas, juga terdapat beberapa area-area tempat ibadah yang telah disiapkan.
Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan jika berdirinya klenteng ini sudah ada sejak masa penjajahan VOC yang memang belum banyak diketahui banyak orang. Sehingga, klenteng ini banyak menyimpan sejarah di dalamnya.

"Jadi mungkin usianya sudah 200-300an. Klenteng ini memang sudah sangat tua, dan tentunya banyak menyimpan sejarah karena dibangun pada masa penjajahan VOC," kata Ronny Hermawan dikonfirmasi, Sabtu (15/1/2022).
Pembangunan Klenteng Hok Lay Kiong ini, menurut Ronny berawal dari pemberontakan etnis tionghoa yang dahulu bekerja di Batavia yang saat ini disebut Jakarta. Atas pemberontakan salah satunya terkait upah inilah, para etnis tionghoa menyebar ke beberapa wilayah termasuk Bekasi.
Setelah menyebar beberapa daerah, masyarakat etnis tionghoa saat itu menyambung lagi kehidupannya dengan cara berkebun. Beberapa diantaranya pun juga mendirikan rumah, dan selama berpuluh tahun etnis tionghoa berkembang hingga saat ini.
"Karena kebutuhan ibadah. Maka dibangunlah Klenteng ini. Makannya nih dari Tanggerang, Bekasi, Karawang itu Klenteng. Maka itu kehadiran klenteng tak terlepas dari sejarah masa lalu," katanya.
Baca juga: The Daddies Melangkah ke Babak Final Kalahkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Wakil Malaysia
Nama Hok Lay Kiong sendiri diungkapkan Ronny memiliki arti gerbang rejeki. Dimana setiap umat yang berkunjung ke Klenteng itu mendapatkan rejeki. Seiring perkembangan zaman, Klenteng Hok Lay Kiong pun mengalami beberapa renovasi dan perpaduan warna merah, emas.
"Jadi nama Hok Lay Kiong gebang rejeki, ya mudah mudahan orang yang datang rejeki datang," ujarnya.
Klenteng Hok Lay Kiong diungkapkan oleh Ronny memang selalu sering dikunjungi oleh umat tionghoa untuk melakukan ibadah. Biasanya ibadah akan lebih ramai dikunjungi umumnya pada tanggal 1-15 penanggalan bulan (lunar kalender).