Pandemi Covid
Idris Ahmad Minta Anies Ambil Langkah Mitigasi untuk Hadapi Puncak Omicron pada Februari-Maret 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk segera mengambil langkah mitigasi terkait potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Kementerian Kesehatan RI memerkirakan puncak Omicron bisa terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2022.
Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta untuk segera mengambil langkah mitigasi terkait potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan bahwa sebagai pemimpin DKI Jakarta, Anies harus mengambil langkah mitigasi.
Pasalnya, sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 menyerang, sehingga Pemprov DKI harusnya banyak belajar.
Baca juga: Begini Cara Menghindari Penularan Varian Omicron yang Menyerang Tenggorokan
Baca juga: Antisipasi Varian Omicron, RSUI Targetkan Suntik Vaksinasi Booster 500 Orang Per Hari
Baca juga: Dianggap Kurang Responsif Tangani Keluhan Warga, Anies Baswedan Diminta Segera Ganti Walkot Jakbar
“Virus ini bahaya, masak (sama) Formula E kalah cepat (penanganannya),” kata Idris berdasarkan keterangannya pada Kamis (13/1/2022).
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk langkah mitigasi.
Menurut Idris, Satgas Covid-19 tingkat RT dan RW perlu memperkuat sosialisasi dan pemantauan kasus Covid-19.
“Kita sudah ada dasar hukum Inmendagri dan Kepgub peran RT dan RW dalam penanganan Covid-19. Sebaiknya bisa ditegakkan dalam masa siaga seperti sekarang,” jelas Idris.
BERITA VIDEO: Ashanty Positif Covid-19 Usai Pulang dari Turki, Apa Saja Gejalanya?
Selain itu, Idris mengatakan vaksinasi booster sudah dapat dilakukan.
Dia menyarankan Anies membangun kolaborasi bersama pihak swasta untuk mempercepat
“Tanggung jawab pemerintah paling utama adalah memastikan keselamatan masyarakat, jangan salah fokus. Jangan sampai Pak Anies mati-matian memaksakan Formula E tapi di saat seperti ini tidak mengerjakan apa-apa,” tutur Idris.