Kisah Khansa Syahlaa, Putri Berusia 15 Tahun, Berhasil Mendaki 3 Puncak Gunung Tersulit di Sulawesi
Ekspedisi ini merupakan rangkaian program "7 Longest Indonesia" atau pendakian dengan 7 rute terpanjang di Indonesia.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kisah Khansa Syahlaa, remaja putri berusia 15 tahun membuat decak kagum.
Pasalnya, di usianya yang masih terbilang muda itu telah berhasil berhasil mencapai 3 puncak yang dikenal paling sulit didaki tanah Celebes atau Sulawesi.
Khansa menjajaki tiga gunung yang berada di Sulawesi Selatan yaitu Puncak Gunung Toelangi (3.016 mdpl), puncak Gunung Balease (2.984 mdpl), dan puncak Gunung Kabentonu (2.886 mdpl) yang terbentang luas di wilayah Masamba dekat perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Khansa mendaki bersama sang Ayah, Aulia Ibnu bersama tim dari Organisasi Pecinta Alam Kirana Sawerigading.
Ekspedisi ini merupakan rangkaian program "7 Longest Indonesia" atau pendakian dengan 7 rute terpanjang di Indonesia.
Siswi yang duduk di kelas 1 SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur ini mengambil rute melalui Desa Bantimurung, kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan selama 12 hari yaitu dari 21 Desember hingga 1 Januari 2022.
Praktik metode survival dalam pendakian
Mereka berhasil mencapai Puncak Toelangi di hari ke-5 dan Puncak Balease di hari ke 6.
Karena memakan waktu belasan hari dengan medan yang sulit dan sumber daya air yang terbatas metode survival dan strategi yang matang diterapkan dalam pendakian ini.
Seperti menanam logistik dan menampung air hujan untuk minum demi bertahan.
Setelah Puncak Balease dimulailah pembukaan jalur menuju Puncak Kabentonu yang sudah tertutup karena sudah bertahun-tahun lalu (2012) terakhir didaki.
Salah satu hal yang tersulit. Dibutuhkan 2 hari hanya untuk membuka jalur menuju camp terakhir yang berjarak sekitar 1,3 km menuju puncak. Sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pendakian tektok.
Summit attack, lalu langsung turun kembali ke camp. Meninggalkan barang-barang di tenda dan hanya membawa yang penting.
Kabut yang sangat tebal membuat proses pembukaan jalur menjadi lebih sulit.
"Buka jalurnya sih paling berat untuk pendakian ini, rapat banget. Berkabut terus jadi kami mengandalkan GPS dan offline maps. Luar biasa banget deh," kata Khansa, di Jakarta, Minggu (9/1/2022).
Pada pukul 15.00 mereka baru sampai di titik Puncak Kabentonu, namun ternyata belum sampai di titik tertingginya, karena Kabentonu sendiri memiliki 4 puncak.