Virus Corona
Kemampuan Testing Indonesia Terbatas, Jangan Terlalu Berharap Temukan Kasus Omicron Hingga 300 Ribu
Menurut epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, hal ini adalah masalah klasik.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah mengatakan kasus Covid-19 varian Omicron cukup terkendali, meski di negara lain melonjak.
Menurut epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, hal ini adalah masalah klasik.
Karena, menurut Dicky, deteksi dini Indonesia tidak kuat.
Baca juga: Ferdinand Hutahaean: Yang Saya Lakukan Bukan Kejahatan, tapi Salah Persepsi dan Dianggap Penistaan
"Sejak varian Alpha, Delta, itu deteksi dini enggak kuat."
"Enggak punya testing sampai 500 ribu."
"Jadi jangan terlalu berharap menemukan kasus hingga 300 ribuan."
Baca juga: Ferdinand: Kalau Dipenjara karena Beriman Punya Allah yang Tak Perlu Dibela, Saya akan Jadi Atheis
"Kemampuan testing kita terbatas, 200 ribu saja," ungkapnya pada siaran live Instagram, Kamis (6/1/2022).
Setidaknya, Indonesia membutuhkan kapasitas testing hingga 1 juta atau minimal 700 ribu, sehingga dapat menunjukkan situasi sebenarnya.
"Kemampuan deteksi kita terbatas."
Baca juga: Kotama Terbesar di TNI AD, Pemerintah Diminta Segera Lantik Pangkostrad Baru
"Pesan pentingnya, dengan keterbatasan deteksi, enggak tahu yang membawa virus ini."
"Sehingga kembali ke upaya lain, yaitu 5M dan faktor vaksinasi lagi," tegas Dicky.
Ia pun mengatakan potensi lonjakan kasus tidak bisa dihindari karena hal ini. (Aisyah Nursyamsi)