Berita Video
VIDEO Pedagang Pasar Induk Tangerang Ungkap Harga Cabai Meroket Tembus Rp 120 Ribu
Pasalnya, para pedagang kecil yang berjualan di pasar kecil terpaksa mengurangi jumlah belanjanya untuk menghemat pengeluaran.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM, Jatiuwung - Pedagang cabai di Pasar Induk akui meroketnya harga cabai rawit merah di masyarakat lantaran pasokan cabai di petani terbatas.
Endang, salah satu pedagang cabai mengatakan, terbatasnya pasokan cabai disebabkan akibat banyak petani cabai yang gagal panen akibat ketika memasuki musim penghujan.
"Memang harga cabai sering naik kalau masuk musim hujan kaya begini, karena di daerah banyak petani cabai yang gagal panen," ujar Endang saat diwawancarai Wartakotalive.com, Rabu (29/12/2021).
Endang juga menambahkan, akibat melonjaknya harga cabai tersebut, omset pemasukannya pun berkurang.
Pasalnya, para pedagang kecil yang berjualan di pasar kecil terpaksa mengurangi jumlah belanjanya untuk menghemat pengeluaran.
"Untuk mengatasi naiknya harga cabai ini, pedagang pasar kecil juga mengurangi belanjanya mereka. Yang biasa beli 10 kilogram, kini hanya beli setengahnya sekira 5-6 kilogram," kata dia.
Hal senada disampaikan Asep, pedagang cabai lainnya di Pasar Induk Jatiuwung. Menurutnya, para pedagang bakso dan rumah makan banyak yang mengeluhkan naiknya harga cabai sampai 50 persen itu.
"Iya kasihan saya melihatnya, mereka yang biasa menggunakan cabai sebagai bahan pokok banyak yang mengeluh naik harga begini, terutama pedagang bakso dan pemilik rumah makan," lanjut Asep.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan pemerintah dapat turun tangan mengatasi lonjakan komodity pokok yang selalu terulang setiap tahunnya itu.
Sebab, fenomena kenaikan harga pangan selalu terjadi sejak akhir tahun hingga awal tahun. Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 yang melanda saat ini, dinilai semakin mempersulit masyarakat.
"Harapannya pemerintah bisa turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang selalu terulang ini. Sebab kondisi naik harga ini enggak sebetar, biasanya harga cabai masih tinggi sampai bulan April 2022 nanti," ucapnya.
"Kalau begini terus kan, masyarakat yang disusahkan. Padahal seharusnya kan setelah pandemi kemarin, sektor perekonomian seperti ini yang harus diperhatikan supaya bisa cepat pulih," tutup Asep. (M28)