Muktamar NU
Gus Yahya dan Said Aqil Siradj Bersaing Sehat untuk Menjadi Ketua Umum PBNU
KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siradj kini tengah bersaing dalam perebutan kursi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Keduanya bersaing sehat.
Di tahun 1980, Said melanjutkan studinya ke Mekkah ditemani sang istri, Nurhayati.
Di sana, ia menjalin persahabatan dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Gus Dur sering berkunjung ke kediaman kami. Meski pada waktu itu rumah kami sangat sempit, akan tetapi Gus Dur menyempatkan untuk menginap di rumah kami."
"Ketika datang, Gus Dur berdiskusi sampai malam hingga pagi dengan Bapak,” ungkap anak pertama Said, Muhammad Said Aqil.
Mengutip Kompas.com, Said sudah menjadi Ketua Umum PBNU sejak 2010.
Sepanjang kepemimpinan Said Aqil, NU sudah mendirikan 43 perguruan tinggi.
Beberapa waktu lalu, Said mengungkapkan sejumlah kiai sepuh memintanya kembali memimpin PBNU.
Kiai sepuh yang dimaksud antara lain Habib Luthfi, Tuan Guru Turmudzi, KH Muhtadi Dimyati, KH Dimyati Rois, KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kiai Bustomi.
"Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sepuh," kata Said, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/12/2021), dilansir Kompas.com.
Tak hanya dari kiai sepuh, ujar Said, pengurus wilayah dan pengurus cabang juga mendukungnya untuk mencalonkan lagi sebagai Ketum PBNU.
Selain aktif di NU, Said saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Namanya tercantum di jajaran Komisaris PT KAI yang ada di situs resmi kai.id.
Said diangkat sebagai Komut PT KAI berdasarkan Salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-64/MBU/03/2021 tanggal 3 Maret 2021.
Ia menggantikan Jusman Syafii Djamal yang diberhentikan secara hormat.
Tak hanya Komut, ia juga merangkap sebagai Komisaris Independen PT KAI.