Bitcoin Alami Kelesuan di Akhir Tahun, Berikut Proyeksi Aset Kripto di Tahun Depan

Sepanjang tahun 2021, terjadi pasang surut beberapa aset kripto kapitalisasi besar (big cap), seperti Bitcoin, Ethereum dan lainnya.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
dok. Tokocrypto
Ilustrasi Bitcoin - Tokocrypto. 

WARTAKOTALIVE.COM - Sepanjang tahun 2021, terjadi pasang surut beberapa aset kripto kapitalisasi besar (big cap), seperti Bitcoin, Ethereum dan lainnya.

Namun nilai dari aset kripto terpopuler, Bitcoin saat ini mengalami penurunan hampir 30 persen dari rekor tertinggi, yakni di kisaran harga 69.000 dolar AS yang berhasil dicapainya pada November lalu.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sepanjang tahun ini pergerakan Bitcoin sangat tidak menentu.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, banyak faktor penyebab lesunya market aset kripto belakangan ini, khususnya Bitcoin, Ethereum dan lainnya.

“Kebijakan pengawasan yang bakal semakin ketat, investor yang wait and see atau bahkan ada yang cut loss untuk kebutuhan akhir tahun, sehingga akan cenderung stagnan beberapa bulan ke depan,” kata Afid dalam keteranga resmi, Jumat (24/12).

Afid menyatakan, walaupun pergerakan Bitcoin dan lainnya cukup liar, tak dapat dipungkiri bahwa aset kripto itu masih tergolong favorit dan salah satu jenis investasi yang cukup ramai diminati. Sejauh ini kebanyakan aset kripto big cap, khususnya Bitcoin sedang menunjukan siklus pengulangan.

"Bukan tidak mungkin di kemudian hari Bitcoin dan kripto bisa semakin luas diterima oleh masyarakat. Fundamental Bitcoin yang bagus, ditambah dengan kepercayaan investor terhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, tentu harganya cenderung akan terus naik setiap tahunnya, dan tentu ini bisa dijadikan suatu aset masa depan,” ungkapnya.

Lalu bagaimana dengan prospek kripto di Indonesia? Sektor investasi aset kripto di Indonesia akan kembali bergeliat dan memasuki babak baru.

Jika tidak ada halangan, pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) akan meluncurkan bursa kripto paling lambat awal tahun 2022.

Menanggapi akan adanya bursa kripto di Indonesia, Ketua Asprakindo yang juga COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, memang saat ini bisa kita lihat bahwa aset kripto bertumbuh secara positif.

Dengan pertumbuhan yang cukup masif ini, salah satu yang ditargetkan adalah hadirnya bursa kripto di Indonesia.

"Kami sangat mendukung hal ini karena dengan adanya bursa kripto akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di aset kripto serta menciptakan iklim ekosistem aset kripto yang matang. Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang diakui dan potensial bagi pemerintah," kata pria yang akrab disapa Manda.

Layaknya bursa saham, lanjut Manda, bursa kripto akan menjadi pasar, di mana aset-aset kripto ditransaksikan.

“Masyarakat punya lebih banyak pilihan untuk menginvestasikan dananya, tak sebatas pada instrumen investasi konvensional, seperti saham, reksa dana, obligasi, emas, dan properti,” sebutnya. (dip)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved