Kaesang Beli Saham Rp92 Miliar Dinyinyirin Rizal Ramli Sampai PA 212, Ini Penjelasan Akal Sehat
Kaesang disebut anak kemarin sore, sehingga janggal memiliki uang sebanyak itu untuk membeli saham.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, baru saja memborong saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), sebuah perusahaan yang memproduksi makanan beku berbasis udang, senilai Rp92 Miliar.
Banyaknya uang yang dikeluarkan Kaesang dipertanyakan banyak pihak.
Bahkan tudingan negatif juga dilayangkan sejumlah pihak ke Jokowi, mengingat Kaesang adalah anaknya.
Mulai dari Rizal Ramli, Refly Harun, Buni Yani hingga, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengkritik dan mengecam keras, pembelian saham oleh Kaesang.
Kaesang disebut anak kemarin sore, sehingga janggal memiliki uang sebanyak itu untuk membeli saham.
Bahkan ada yang menudingnya ikut berbisnis PCR sehingga belakangan bisa memiliki uang sebanyak itu.
Lalu juga ada yang menyamakan Kaesang dengan anak-anak Presiden Soeharto.
Baca juga: Crazy Rich Tanjung Priok Beberkan Alasan Ancol Dipilih jadi Lokasi Sirkuit Formula E
Baca juga: Formula E Resmi Digelar di Ancol, Panitia Pastikan Tak Gunakan Dana APBD DKI
Baca juga: Penerapan Ganjil Genap di Gerbang Tol Karawang Saat Nataru Batal, Ini Alasannya
Terkait hal ini, akademisi sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando turut angkat bicara.
Ia menjelaskan dengan sistematis, latar belakangan dan bagaimana Kaesang membeli saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) senilai Rp92,2 Miliar.
"Terus terang, segenap komentar yang seolah-olah kritis, buat saya menyedihkan. Saya bahkan tak habis pikir, bagaimana mungkin orang seperti Rizal Ramli bisa sesempit itu cara pandangnya. Saya merasa komentar-komentar itu hanya bisa datang dari kedunguan atau kemalasan mencari informasi," kata Ade dalam tayangan di kanal YouTube Cokro TV yang dilihat Warta Kota, Rabu (22/12/2021).
"Atau memang ada niat jahat untuk membelokkan persepsi masyarakat," tambah Ade.
Menurut Ade, apa yang terjadi dengan Kaesang,sebenarnya hal yang biasa-biasa saja dalam dunia bisnis.
"Yang pertama harus dicatat adalah, yang membeli 8 persen saham PMMP senilai Rp92 miliar itu, bukanlah Kaesang. Yang melakukan pembelian adalah PT Harapan Bangsa kita alias GK Hebat, yang berdiri pada 2019. GK Hebat dikenal sebagai perusahaan di bidang pengolahan makanan dan minuman yang berupaya menjadi akselerator UMKM," ujar Ade.

Baca juga: Berantas Sarang Narkoba, Seorang Penghuni Gubuk di Kampung Bahari Kaget Digerebek Ratusan Polisi
Baca juga: Apical Group Gandeng Pemerintah Lakukan Proyek Rehabilitasi Mangrove di Jakarta
Baca juga: Ratusan Polisi Serbu Sarang Narkoba di Kampung Bahari Tanjung Priok
Dalam situs resminya kata Ade, disebutkan GK Hebat punya visi utama untuk menjadikan UMKM sebagai produk unggulan di dalam negeri dengan memberikan pembinaan dan bantuan modal.
"Di GK Hebat, Kaesang menjabat sebagai CEO dan Co-founder. Beberapa merek yang berada di bawah grup GK Hebat adalah Sang Pisang, Ternak Kopi, Yang Ayam, Lets Toast, Enigma Camp dan Siap Mas. Perusahaan ini dimiliki 6 anak muda dengan salah satunya adalah Kaesang," beber Ade.
"Uang Rp92 Miliar untuk membeli saham PMMP diperoleh melalui utang pada perusahaan private equity di Singapura bernama Walker Strategic Investment. Pembelian saham ini diumumkan kepada publik bukan karena inisiatif GK Hebat. Ini dilakukan karena ada aturan Otoritas Jasa Keuangan bahwa investasi lebih dari 5% harus dipublikasikan, sebagai bagian dari keterbukaan informasi," kata Ade.
PMMP nampaknya dipilih karena memiliki wilayah bisnis yang relevan dengan GK Hebat.
PMMP kata Ade berkonsentrasi pada makanan beku dengan 90% produknya diekspor.
"Seperti dikatakan GK Hebat selama ini berkomitmen untuk membantu usaha kecil menengah rakyat, termasuk para nelayan. Mereka mungkin sekali berharap dengan keterlibatan dalam ekspor makanan beku, hasil nelayan bisa lebih banyak diserap industri makanan beku," ujar Ade.
Sebab menurutnya Indonesia pada dasarnya kaya akan hasil laut.
Namun karena ketidaktersediaan pabrik pengolahan, nilai tambah yang diperoleh sangat terbatas.
"Karena itu pembelian saham PMMP ini bisa dilihat sebagai langkah bisnis strategis dan sekaligus membantu UMKM, dan uang yang diperoleh GK Hebat pun tidak datang dari dalam negeri. Mereka memperoleh dana asing yang didatangkan untuk diputar di Indonesia," kata Ade.
Karenanya kata Ade, dipastikan uang untuk membeli saham itu bukan hasil korupsi dari ayah Kaesang atau juga gratifikasi.
"Karena itu wahai Bung Rizal dan kawan-kawan, uang Rp92 Miliar itu adalah hasil pinjaman, bukan karena korupsi, gratifikasi, uang perusak hutan, persekongkolan bisnis dan politik, bisnis PCR, apalagi tuyul. Itu adalah uang halal," katanya.
Baca juga: Perayaan Natal 2021 & Tahun Baru 2022 di Karawang Dijaga Ketat oleh Sebanyak 825 Personel Gabungan
Baca juga: VIDEO : Buka Muktamar NU, Presiden Jokowi Apresiasi NU Dalam Sosialisasi Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Untuk Cegah Kerumunan, Ratusan Personil Gabungan Amankan Natal dan Tahun Baru di Karawang
"Selain itu mensejajarkan anak-anak Soeharto dengan Kaesang juga sungguh menggelikan. Anak-anak Soeharto dulu diberi kucuran dana APBN, diberi hak monopoli dan bisnis, dan terlibat dalam proyek-proyek yang melibatkan uang rakyat. Kaesang tidak melakukan semua itu. Dia tidak mendapat keistimewaan apa-apa," ujar Ade.
Ia mencontohkan GK Hebat tidak meminjam uang dari bank pemerintah, juga tidak mengerjakan proyek proyek yang didanai APBN.
"Mereka berkompetisi biasa, ketika ada kebutuhan hutang, mereka meminjam dari swasta dan bahkan swasta di luar negeri. Dan perusahaan yang dibangun adalah perusahaan yang berkomitmen untuk mempercepat kemajuan ekonomi skala mikro kecil dan menengah," tambah Ade.
"Jadi, sudahlah. Kaesang adalah contoh anak muda yang sangat layak dibanggakan dan diteladani. Kalau kita memiliki akal sehat, kita harus mendukungnya. Karena itu, mari terus gunakan akal sehat, karena hanya kalau kita gunakan akal sehat, negara ini akan selamat," kata Ade.(bum)