Sadis, Banjir 1 Meter Masih Rendam Wilayah Kunciran Tangerang Hingga Selasa Dini Hari Ini
Lamanya banjir surut disebabkan tidak adanya mesin pemompa air yang menguras banjir di wilayah itu.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG -- Banjir setinggi hingga 1 meter atau sekira pinggang orang dewasa masih merendam puluhan rumah di kawasan Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, hingga Selasa (21/12/2021) dini hari ini.
Pantauan Wartakotalive.com, sejak Senin (20/12/2021) pukul 22.30 WIB hingg Selasa dinihari, titik banjir melanda Jalan Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang 500 meter, tepatnya di RT 05/RW 09, Kelurahan Kunciran.
Banjir tersebut membuat ratusan warga harus berjaga hingga malam hari, guna mengantisipasi kemungkinan hujan kembali turun dan ketinggian banjir naik.
Selain itu, terlihat puluhan kendaraan motor dan mobil dipindahkan warga ke wilayah yang lebih tinggi dan tak terendam banjir.
Sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir juga ditutup oleh warga sekitar dengan menggunakan bambu panjang.
Tujuannya menghindari pengendara melintas dan terjebak banjir.
Zaenal, salah seorang warga yang menjadi korban banjir di wilayah tersebut mengatakan, air mulai naik sejak pukul 17.00 WIB, atau setelah satu jam diguyur hujan.
"Banjir sekarang tingginya sekitar satu meter saja atau seukuran pinggang dewasa, semua rumah disini sudah terendam banjir dari tadi," ujar Zaenal saat ditemui Wartakotalive.com, Senin (20/12/2021) malam.
Baca juga: Ditahan Imbang PSIM Yogyakarta, PSMS Medan Yakin Lolos ke Semifinal Liga 2
Baca juga: Aplikasi ini Bantu Lebih dari 85.000 Anak Muda Indonesia Atur Pengeluaran Antiboncos
Baca juga: Anies Resmikan Revitalisasi Cagar Budaya Gereja Immanuel di Gambir
"Tadi sore sekira selesai maghrib lebih parah, tinggi banjir sampai setinggi perut orang dewasa, ini udah agak sedikit surut walaupun banjir masih tinggi,"katanya.
Menurut Zaenal, wilayah tersebut sudah menjadi langganan banjir sejak 10 tahun terakhir.
Sejak itu pula tak ada upaya apapun dari Pemkot Tangerang untuk mengatasi banjir.
Menurutnya banjir terjadi karena saluran irigasi atau saluran air di wilayah tersebut tidak memadai dan tak berjalan lancar karena terjadi sedimentasi atau dipenuhi sampah.
Selain itu, proyek pembangunan jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta serta jumlah komplek perumahan yang semakin bertambah, semakin menutup saluran air sehingga membuat banjir semakin tak terbendung.
Baca juga: Aksi Heroik Polantas Tangsel Bopong Ibu Tua Pingsan di Alam Sutera, Tuai Pujian
Baca juga: Jelang Natal, Gubernur Anies Resmikan Revitalisasi Cagar Budaya Gereja Immanuel
Baca juga: Empat Proyek Intiland Raih Penghargaan Properti Terbaik di FIABCI Indonesia
"Wilayah sini emang sudah jadi langganan banjir selama 10 tahun terakhir, paling parah ya beberapa tahun ini. Setelah ada proyek pembangunan tol menuju bandara sama komplek perumahaan baru semakin bertambah. Jadi memang benar-benar sudah tidak ada daerah resapan air di sini," kata dia.
Banjir di wilayah tersebut kata Zaenal biasanya akan surut setelah lebih dari enam jam.
Lamanya banjir surut disebabkan tidak adanya mesin pemompa air yang menguras banjir di wilayah itu.
Selain itu, kata dia Pemerintah Kota Tangerang tidak pernah memperbaiki saluran air di sana.
"Lama baru surut banjir ini, paling nanti pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB baru surut banjirnya, itu pun pasti masih tersisa semata kaki," jelasnya.
"Habis mau gimana, saluran air enggak berjalan, daerah resapan enggak ada, mesin pemompa air juga enggak ada, yaudah nunggu surut sendiri aja, kita warga mah sudah pasrah aja," jelasnya.
Kedepan, Zaenal mengharapkan Pemkot Tangerang memperhatikan wilayah mereka yang menjadi langganan banjir tersebut.
Baca juga: Pencarian Bocah Hanyut di Kali Ciliwung Saat Mandi Hujan di Kramat Jati, Dihentikan Sementara
Baca juga: VIDEO : Tanggapan Satgas Covid-19 Atas Video Penumpukan Penumpang di Bandara Soetta
Baca juga: Empat Proyek Intiland Raih Penghargaan Properti Terbaik di FIABCI Indonesia
Sebab banjir seperti ini kerap kali terjadi, bahkan hujan turun selama satu jam saja sudah menimbulkan genangan air.
Hal ini menjadi permasalahan bagi setiap warga, lantaran terganggu waktu istirahatnya karena banjir merendam rumah mereka sepanjang malam.
"Ya tolong kepada Pemkot Tangerang, bapak Walikota Tangerang agar memperhatikan kami warganya ini yang sangat sering terendam banjir," ucapnya.
"Karena banjir ini sangat mengganggu kami warga beraktifitas, kita harus begadang untuk berjaga dan menunggu air surut, padahal besok pagi kami harus bekerja. Ini sangat menjadi keluhan kami beberapa tahun terakhir, semoga kami bisa lebih diperhatikan agar tidak kesusahan lagi seperti ini," ujar Zaenal. (M28)