Berita Nasional

Utang Luar Negeri Indonesia Menurun, tapi Masih di Atas Rp6.000 Triliun

Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN Pemerintah dan sektor swasta

Editor: Feryanto Hadi
antara foto
Ilustrasi mata uang dollar Amerika 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga akhir Oktober 2021 tercatat sebesar 422,3 miliar dolar AS.

Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp6.049 triliun (asumsi kurs Rp14.326 per dollar AS).

Bila dikoreksi lebih lanjut, angka tersebut menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya yang sebesar 423,8 miliar dolar AS.

Baca juga: Permintaan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Pecat Sri Mulyani Dinilai Gertakan untuk Jokowi

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN Pemerintah dan sektor swasta.

Secara tahunan, posisi ULN Oktober 2021 tumbuh 2,2 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ULN bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen (yoy).

Untuk ULN Pemerintah, tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada bulan Oktober 2021, posisi ULN Pemerintah tercatat sebesar 204,9 miliar dolar AS, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 205,5 miliar dolar AS.

Hal inilah yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ULN Pemerintah menjadi sebesar 2,5 persen (yoy) dibandingkan dengan 4,1 persen (yoy) pada bulan September 2021.

Baca juga: Putusan PKPU Dinilai Memperjelas Langkah Pemulihan Kinerja Garuda Indonesia

“Penurunan posisi ULN tersebut terjadi seiring dengan beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman yang jatuh tempo di bulan Oktober 2021,” jelas Erwin dalam keterangannya dikutip Rabu, (15/12/2021).

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel,” sambungnya.

Sama halnya dengan ULN Pemerintah, ULN swasta juga mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca juga: Selain Gunakan Duit APBN, Proyek Kereta Cepat Juga Utang Rp 65 Triliun ke China, Siapa yang Bayar?

Posisi ULN swasta tercatat sebesar 208,4 miliar dolar AS pada Oktober 2021, menurun dari 209,2 miliar dolar AS pada September 2021.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 1,0 persen (yoy) pada bulan Oktober 2021, setelah pada periode sebelumnya tumbuh rendah sebesar 0,4 persen (yoy).

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” jelas Erwin.

Baca juga: Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Bikin Garuda Bernapas Lega, Akan Segera Pulihkan Kinerja

“ULN Indonesia pada bulan Oktober 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 36,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,0 persen,” pungkasnya. (Ismoyo)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved