Berita Nasional

Setelah Dilantik Jadi ASN Polri, Akankah Novel Penuhi Ucapannya Akan Ikut Audit Bisnis PCR?

Novel tergabung dalam Kaukus Masyarakat Sipil yang digagas Waketum Gerindra Ferry Juliantono dan sejumlah aktivis.

Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Novel Baswedan 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Polri melantik 44 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri, di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/12/2021).

Mereka akan dilantik oleh As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada.

Pelantikan tersebut bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).

Berdasarkan daftar nama yang beredar, eks penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga eks Kasatgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid yang dikenal sebagai Raja Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Belum lama ini, Novel Baswedan sendiri membuat pernyataan mengejutkan.

Baca juga: Sumur Resapan di Bona Indah Lebak Bulus Amblas, Wagub DKI Akan Segera Evaluasi Kinerja Kontraktor

Baca juga: Di Depan Jenderal Dudung, Mahfud MD Tegas: KKB Itu Bukan Saudara Kita!

Ia bilang, siap untuk mengaudit bisnis alat PCR yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Diketahui, diduga Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam bisnis PCR yang dilakukan PT GSI.

Saat itu, Novel Baswedan berbicara sebagai anggota Kaukus Masyarakat Sipil.

"Kesempatan untuk bisa mengaudit ini kesempatan yang baik. Saya dengan kemampuan saya, punya pendidikan auditor juga, saya juga mantan penyidik, saya juga punya pendidikan hukum tentunya saya punya kemampuan untuk analisis dan lain-lain," kata Novel dalam konferensi pers Kaukus Masyarakat Sipil di Cikini, Senin (29/11/2021).

Novel tergabung dalam Kaukus Masyarakat Sipil yang digagas Waketum Gerindra Ferry Juliantono dan sejumlah aktivis.

Ia mengatakan, jika PT GSI diaudit, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat diungkap dan bisa diusut lebih jauh.

Baca juga: Detik-detik Proses Evakuasi Pasutri yang Tewas di Dalam Drum Truk, Terkubur Lahar Panas Semeru

Menurutnya audit adalah pintu utama membuka persoalan tersebut.

"Semua orang yang berlaku jahat dengan mengambil keuntungan dari PCR ini, harus dimintakan pertanggungjawaban," ujar Novel.

Novel mengaku dirinya dan kawan-kawan sudah mengantongi beberapa data sekunder terkait keterlibatan kedua menteri tersebut.

Salah satunya mengenai pembuatan laboratorium yang ternyata sederhana dan semestinya bisa didirikan lebih banyak serta merata.

Baca juga: Mobil Milik Kadernya Terperosok,PSI Desak Pemprov DKI Sanksi Kontraktor Sumur Resapan di Lebak Bulus

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved