Pengayuh Sampan

Abu Bakar Ingin Bertahan Sebagai Pengayuh Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa Sampai Ajal Memanggil

Abu Bakar yang tekun dan cinta profesi bisa ditiru. Biar penghasilsn tak besar, dia tetap cinta sebagai pengayuh sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang
Abu Bakar, pengayuh sampan tertua di Pelabuhan Sunda Kelapa. Dia begitu cinta pada profesinya. 

Di usianya yang sudah kepala tujuh, Abu Bakar juga kerap mendapat anjuran dari buah hatinya untuk berhenti dari pekerjaannya.

Alasannya demi kesehatan dan waktu istirahat di masa tua.

Namun, Abu Bakar masih ingin bekerja tanpa membebani anak-anaknya.

Meskipun buah hatinya tetap memerhatikannya, Abu merasa masih kuat untuk bekerja.

Baca juga: Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Berharap Tak Hanya Striker yang Cetak Gol

Tak ada penumpang pun tetap ia syukuri.

"Pernah seminggu tidak ada pemasukan, atau pas banjir juga kan tidak bisa kerja, yang penting sabar saja," tuturnya.

Meski tak lagi muda, Abu Bakar bertekad untuk tetap bekerja sebagai tukang sampan sampai titik darah penghabisan.

Namun, dirinya tetap membuka opsi lain.

Jika ada yang membeli sampannya, ia akan langsung pensiun.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved