Banjir Rob

Di Luar Dugaan, Tumpukan Sampah Akibat Banjir Rob di Ancol Mencapai Satu Truk

Banjir rob yang tinggi yang terjadi di Ancol, Jakarta Utara, mengakibatkan tumpukan sampah yang sangat banyak.

Warta Kota/Junianto Hamonangan
Petugas kebersihan mengangkut sampah yang ditimbulkan banjir rob di RW Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara membentuk tim khusus yang menangani sampah yang timbul usai banjir rob melanda sejumlah titik di pesisir Jakarta.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Achmad Hariyadi mengatakan tim khusus itu sudah terlibat penanganan sampah usai banjir rob di RW 08 Kelurahan Ancol. 

Baca juga: Iwan Fals Buka Warung Kopi dan Jual Gorengan Akibat Pandemi Virus Corona Berhubung Sepi Job

“Saat rob mulai surut, kami langsung bertugas melakukan penyisiran sampah-sampah,” kata Hariyadi, Senin (6/12/2021). 

Menurut Hariyadi, lokasi yang paling parah di kawasan Sunda Kelapa atau tepatnya di RW 08 Kelurahan Ancol. Petugas setidaknya berhasil mengumpulkan sampah hingga satu unit truk. 

“Diperkirakan beratnya mencapai 46 meter kubik yang kemudian ditempatkan di TPS Ancol,” ujar Hariyadi. 

Adanya pembentukan tim khusus berkolaborasi terutama PPSU maupun Satpol PP, Sudin Bina Marga, Sudin Sumber Daya Air (SDA) dilakukan untuk menangani timbunan sampah. 

Baca juga: Ali Maulana Hakim Cemas Melihat Banjir Rob Kali Ini, karena Diambang Bahaya

"Kolaborasi bersama PPSU agar penanganan sampah pascarob lebih cepat. Ketika informasi diberikan, tim khusus langsung turun ke lokasi," tuturnya.

Hariyadi menambahkan saat rob terjadi petugas juga ikut konsentrasi pada titik-titik penyumbatan banjir rob maupun penanganan sampah dengan salah satunya mendirikan posko siaga. 

"Petugas dan armada disiapkan setiap harinya di posko 1x24 jam untuk memonitor, memantau, dan melaporkan setiap perkembangan," katanya.

Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah pusat terus berupaya mengatasi banjir rob di Jakarta. Berbagai upaya dilakukan guna mengatasi masalah menahun Jakarta itu.

Baca juga: Lagi, Transjakarta Kecelakaan, Kali Ini Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas Dekat Halte SMK 57 Jakarta

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan permasalahan itu bisa teratasi apabila tanggul yang sedang dikerjakan rampung.

"Upayanya tidak lain adalah pembangunan tanggul," ucap Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (06/12/21) malam.

Orang nomor dua di Ibu Kota ini pastikan proyek tanggul di pesisir utara Jakarta terus dikerjakan. Proyek ini bekerja sama dengan Pemprov DKI.

"Memang sekarang ini kan sedang dikerjakan pembuatan tanggul yang menjadi kewajiban pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air," ungkapnya.

Baca juga: Antisipasi Virus Omicron, Wagub Riza Dorong Percepatan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Ia juga menuturkan bahwa pembangunan tanggul butuh waktu dan biaya tak sedikit. Itu sebabnya, dirinya meminta semua pihak bersabar karena sedang dikerjakan.

"Kami terus upayakan pembangunan tanggul yang ada di kawasan utara," ucapnya.

Tak hanya itu, Pemprov juga terus meminta warga agar mau mengungsi saat rob muncul. Hal itu demi mencegah kejadian tak diinginkan.

"Kita ungsikan. Tapi sejauh ini sudah bisa dikendalikan dengan baik," tutupnya.

Pemprov DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya antisipasi terhadap banjir banjir rob atau air psang laut yang sering terjadi di wilayah pesisir Jakarta Utara. Salah satunya dengan pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir Ibu Kota.

Baca juga: Bantu Pembangunan Ekonomi, Kinerja Realisasi FDI Indonesia Terus Tumbuh Signifikan

Saat ini pembangunan tanggul NCID terkendala tingginya pasang laut yang terjadi sejak Jumat (3/12/2021) di beberapa area seperti Jalan Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda.

Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00, dan mulai surut di siang hingga malam hari. “Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan tanggul NCICD sejak tahun 2016 hingga 2019, kemudian dilanjutkan kembali di tahun 2021, dengan target total sepanjang 790 meter,” kata Yusmada berdasarkan keterangannya pada Selasa (7/12/2021).

Namun demikian, Yusmada memastikan proses pembangunan tanggul NCICD akan terus diupayakan secara berkelanjutan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, terutama para stakeholder yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD.

“Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul, sehingga target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai,” ujarnya.

Baca juga: Ririn Ekawati Marah hingga Kesal Saat Diajak Ibnu Jamil Naik Gunung dan Panjat Tebing, Ada Apa?

Yusmada mengatakan, NCICD merupakan proyek strategis nasional untuk membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta. Selain untuk menanggulangi banjir rob, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir Utara Jakarta serta perbaikan lingkungan.

Perlu diketahui, banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air lau, terutama jika Tinggi Muka Air (TMA) laut melebihi +240 PP. Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50cm.

Selain itu, Dinas SDA juga berencana akan membangun dua sistem polder pesisir yaitu Polder Kamal dan Polder Marunda, yang pembangunannya terdiri dari Pintu Air, Pompa, dan Waduk. Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses. (jhs/m27/faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved