Johan Budi: Sudah Terlalu Banyak Pihak yang Bicara Mewakili Jokowi, Harusnya Satu Pintu
Dia mengamati selama ini banyak pihak di Istana yang berbicara, selain Fadjroel Rachman yang memang waktu itu ditugaskan sebagai jubir.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi Sapto Pribowo menilai, selama ini terlalu banyak pihak yang mewakili Presiden Jokowi berbicara di depan publik, seolah-olah juru bicara.
Dia pun menyarankan satu hal kepada Presiden Jokowi.
"Menurut saya, harus satu pintu yang mewakili Pak Jokowi."
Baca juga: Bekas Penyidik KPK AKP Robin Pattuju Dituntut 12 Tahun Bui, Advokat Maskur Husain 10 Tahun
"Jadi jubir presiden dan jubir pemerintah saya kira itu beda," kata Johan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/12/2021).
Dia mengamati selama ini banyak pihak di Istana yang berbicara, selain Fadjroel Rachman yang memang waktu itu ditugaskan sebagai jubir.
"Makanya stafsus khusus menteri pun juga bicara mewakili Pak Jokowi."
Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi Booster untuk Januari 2022 Disiapkan, Permenkes Segera Terbit
"Deputi di KSP juga mewakili Pak Jokowi, mewakili presiden kan sudah terlalu banyak," tutur Johan.
Presiden, kata Johan, kini tinggal menimbang sendiri apakah yang dikatakan orang-orang di lingkarannya mewakili kepentingannya atau bukan.
"Kalau belum, ya masih memerlukan (juru bicara), itu kan tergantung Pak Jokowi," ucapnya.
Bantah Ditawari Posisi Juru Bicara Presiden
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi Sapto Pribowo, menegaskan pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, bukan dalam rangka mengisi pos juru bicara menggantikan Fadjroel Rachman.
Dia mengatakan sudah pernah menjadi Jubir Presiden Jokowi.
"Saya sudah pernah jadi jubir dan tidak ada tawar-menawar itu," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Surati KSAD Minta Dikawal Prajurit TNI, Ini Alasan Legislator Nasdem Hillary Brigitta Lasut
Dia menjelaskan, pertemuannya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk memberikan informasi dan masukan terkait tugas para menterinya.
"Pak Presiden Jokowi juga senang mendapat informasi informasi dari siapa pun."
"Saya menyebutnya semacam second opinion yang berkaitan dengan tugas para menterinya."
Baca juga: Usai Sosialisasi, Delapan Mantan Pegawai KPK Ogah Jadi ASN Polri, 4 Oang Belum Kasih Keputusan
"Sebenarnya itu, enggak bahas soal reshuffle, enggak bahas soal jubir, enggak ada itu," ucap eks Juru Bicara KPK itu.
Sebelumnya, Johan Budi bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Johan Budi mengungkapkan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi berlangsung secara empat mata.
Baca juga: Anggap Kapolri Berniat Serius Berantas Korupsi, Novel Baswedan Terima Tawaran Jadi ASN Polri
"Saya hanya dengan Pak Presiden," ungkap Johan Budi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Saat ditanya perihal pertemuannya untuk membicarakan posisi Juru Bicara Presiden yang kosong, Johan Budi membantahnya.
Ia mengatakan, kehadirannya hanya bersilaturahmi dan berdiskusi terkait tugasnya di DPR, kepada Presiden Jokowi.
Baca juga: Mahfud MD: Kenapa Masih Banyak Korupsi? Mungkin Namanya Demokrasi, tapi Praktiknya Oligarki
"Enggak, enggak, enggak, tadi enggak ngomongin."
"Sekali lagi enggak ngomongin soal Jubir, enggak ngomongin soal yang berkaitan sama hal-hal yang menyangkut Jubir."
"Tadi saya silaturahmi dan ingin menyampaikan apa yang terjadi di masyarakat, langsung kepada Pak Presiden."
Baca juga: Kontak Tembak di Intan Jaya, Satgas Nemangkawi Tewaskan Satu Anggota KKB
"Di sela-sela itu juga ada guyon, tanya kabar kan biasa," beber Johan Budi.
Ia juga menampik pertemuannya dengan Presiden Jokowi berkaitan dengan penugasan baru, yakni menjadi wakil menteri.
Ia mengatakan, dirinya hanya sekadar menyampaikan kondisi masyarakat saat ini kepada Jokowi.
Baca juga: Wakil Ketua KPK: Jika Tak Mau Laporkan Harta Kekayaan, Lebih Baik Berhenti Jadi Pejabat Publik
Terutama, di daerah pemilihannya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Saya juga beberapa waktu yang lalu kan dari Dapil juga."
"Jadi, Covid menurun, kehidupan masyarakat juga mulai, termasuk hal-hal yang menyangkut kepentingan masyarakat di bawah," papar Johan Budi. (Reza Deni)