Berita Depok
Sekolah Relawan Luncurkan Institute for Volunteering Studies yang Pertama di Indonesia
Peringati International Volunteer Day 2021, Sekolah Relawan luncurkan Institute for Volunteering Studies yang pertama di Indonesia.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Sekolah Relawan luncurkan Institute for Volunteering Studies yang pertama di Indonesia.
Sekolah Relawan Hadirkan Lembaga Riset Kerelawanan Pertama di Indonesia: Institute for Volunteering Studies (IVOS).
Baca juga: Sambut Ramadhan 1442 Hijriah, Sekolah Relawan Buka Program Sedekah Lawan Rentenir
Dalam rangka memperingati International Volunteer Day 2021, Sekolah Relawan merilis sebuah lembaga riset yang diberi nama Institute for Volunteering Studies (IVOS).
Kegiatan tersebut diselingi dengan Talk Show bertema “Everyone can be a Volunteer, Every Volunteer is a Researcher”. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Rabbani Depok, Sabtu (04/12/2021) siang.
Baca juga: Sekolah Relawan Turut Bantu Pencarian Black Box dan Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Adapun narasumber yang ikut mengisi kegiatan tersebut adalah Dr. Ety Rahayu. Ia merupakan Ketua Program Sarjana Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI.
Selain itu, kegiatan tersebut juga diramaikan oleh Enung Azizah Mulyawati, selaku praktisi kepemimpinan dan kepemudaan (Rumah Kepemimpinan), dan Bayu Gawtama selaku praktisi kemanusiaan dan kerelawanan (Founder Sekolah Relawan). Sesi talk show dipandu oleh Ahmad M. Syarif selaku Direktur Akademi Komunitas Nusantara.
Menurut CEO Sekolah Relawan, Dony Aryanto, kerelawanan menjadi salah satu kegiatan yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Tingkat partisipasi kegiatan kerelawanan di Indonesia mencapai 60 persen.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dari semua negara dan tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat partisipasi kerelawanan dunia (CAF 2021).
Baca juga: Erupsi Semeru, 8 Orang Terjebak Lahar Panas di Kampung Renteng, Sempat Kirim Video Minta Tolong
Lebih lanjut, kata Dony, tingginya partisipasi dan kegiatan kerelawanan di Indonesia, tidak dibarengi dengan hasil kajian ataupun penelitian kerelawanan.
"Guna mengisi kekosongan tersebut, Sekolah Relawan berinisiasi membentuk sebuah Lembaga kajian kerelawanan di Indonesia bernama Institute for Volunteering Studies," kata Dony.
Tujuan dibentuknya IVOS sendiri adalah dapat menjadi pusat kajian dan riset kerelawanan unutk pengembangan kerelawanan di Indonesia.
Masih menurut Dony, IVOS dibentuk dengan jiwa anak muda yang kreatif. Hasil riset disajikan secara modern, dan terbuka untuk kolaborasi bersama organisasi kerelawanan di Indonesia.
"Hal tersebut selaras dengan identitas IVOS, yaitu Youth, Creative, Modern, and Collaborative," jelasnya.
Baca juga: Dampak Letusan Gunung Semeru, 1 Orang Meninggal dan 41 Warga Luka Bakar di Curah Kobokan
Sementara itu, Dr. Ety Rahayu, mengapresiasi adanya IVOS. Ia menilai, kajian dan pengemngan isu-isu yang berkaitan dengan kerelawanan masih minim dilakukan.
Untuk itu Ety berharap, kajian dari para relawan dapat memberikan sumbangsih atau kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya kira ini hal yang positif ya, jadi ada lembaga kerelawanan yang bersifat nasional yang mengkaji dan mengembangkan isu-isu yang terkait dengan kerelawanan," ujar Ety.