Pilpres 2024
Bantah Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, PA 212: Rizieq Shihab Masih Dipenjara
Menurut Yusuf, dukungan terhadap Anies untuk maju di pemilihan presiden 2024, hanya isu belaka.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Yusuf Muhammad Martak, Ketua Steering Committee Aksi Super Damai Reuni 212, membantah pihaknya mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Menurut Yusuf, dukungan terhadap Anies untuk maju di pemilihan presiden 2024, hanya isu belaka.
Ia menyatakan pihaknya belum menentukan sikap terhadap kandidat yang akan diusung.
Baca juga: Senin Pekan Depan Azis Syamsuddin Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Tipikor
"Enggak sama sekali. Kita tidak ada wilayah dukung-mendukung."
"Masih konsentrasi menyelesaikan permasalahan-permasalahan. Dukungan itu hanya isu," kata Yusuf di Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2021).
Yusuf menjelaskan, pihaknya kini masih tengah fokus memikirkan permasalahan lain.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 4 Desember 2021: Suntikan Pertama 142.030.970, Dosis Kedua 98.623.618
Satu di antaranya adalah memikirkan pembebasan Rizieq Shihab yang kini masih mendekam di Rutan Bareskrim Polri.
"Kita belum pernah berpikir untuk masalah politik."
"Memang kita tidak mau inilah, kita masih banyak pekerjaan, PR kita masih banyak."
"Habib Rizieq masih di dalem (penjara), Habib Hanif juga masih di dalem, jadi enggak, belum kepikiran untuk ke politik," terangnya.
Tidak Ada Cukup Bukti
Beberapa pihak mengaitkan reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 dengan kepentingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk Pilpres 2024.
Jamiluddin Ritonga, pengamat komunikasi politik, menilai pengaitan kedua isu tersebut tidak ada landasannya, bahkan tidak ada kepentingan antara reuni 212 dengan karier politik Anies Baswedan.
"Tudingan itu memang tidak beralasan, karena tanpa didukung fakta yang akurat."
Baca juga: Aturan Pengangkatan Jadi ASN Polri Terbit, Mantan Pegawai KPK Harus Ikut Seleksi Kompetensi
"Upaya mengaitkan reuni 212 dengan kepentingan Anies untuk Pilpres 2024 tampaknya hanya didasarkan asumsi belaka," kata Jamiluddin, Jumat (3/12/2021).
Terlebih, kata dia, peserta reuni 212 juga bukan pihak yang dapat mengusung seseorang menjadi capres atau cawapres, melainkan hanya sebatas kelompok masyarakat yang tergabung dalam wadah organisasi keagamaan.
"Karena itu, tidak ada untungnya bagi Anies untuk mendompleng dalam reuni 212," ulasnya.
Baca juga: Sri Mulyani dan Pimpinan MPR Sepakat Bertemu, Bamsoet: Polemik Bukan Terkait Masalah Anggaran
Kata akademisi Universitas Esa Unggul tersebut, dalam reuni 212, tidak ada pembahasan isu pilpres, termasuk soal capres dan cawapres.
Bahkan, nama Anies terkait pilpres juga tidak muncul dalam reuni tersebut.
"Jadi, memang tidak ada cukup bukti untuk menyatakan reuni 212 kental dengan kepentingan pencapresan Anies," ucapnya.
Baca juga: Ingin Jawa Barat Jadi Kandang Prabowo Lagi di Pemilu 2024, Sekjen: Gerindra Bukan Partai Kos-kosan
Ia mengatakan, beberapa pihak yang mengaitkan isu itu, selama ini memang teridentifikasi berseberangan dengan Anies.
"Kelompok tersebut memang selalu mengaitkan Anies dalam konotasi negatif, bila ada kelompok Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang melakukan aksi di Jakarta," paparnya. (Igman Ibrahim)