Sri Lega Bisa Deteksi Dini Kanker Serviks Tanpa Keluarkan Biaya dengan JKN-KIS
Sri mengakui bahwa yang disampaikan masyarakat sekitar terkait JKN-KIS benar-benar sangat membantu bagi masyarakat yang bingung soal biaya kesehatan.
WARTAKOTALIVE.COM - BPJS Kesehatan secara masif terus mendukung upaya fasilitas kesehatan untuk menyelenggarakan upaya pencegahan dini penyakit kepada seluruh peserta JKN-KIS.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengetahui risiko penyakit yang kemungkinan bisa muncul pada peserta JKN-KIS, salah satunya melalui pemeriksaan IVA/Pap smear.
Pap smear merupakan salah satu metode pengambilan sampel sel di serviks wanita untuk mendeteksi apakah ada sel dalam serviks yang abnormal atau tidak.
Sri Wahyuningsih (41) salah satu peserta JKN-KIS yang pernah melakukan pemeriksaan pap smear menuturkan kisahnya.
Awalnya Sri memang merasa sakit dan mau berobat ke dokter, tapi saat itu dirinya belum memiliki JKN-KIS sama sekali.
“Saya coba berobat dan dari klinik saya disarankan untuk melakukan pap smear. Saya agak takut juga ya mendengarnya jadi saya tunda dulu,” ujar Sri.
Setelah mendengar saran dari anggota keluarga dan juga tetanganya, Sri langsung memutuskan untuk membuat JKN-KIS.
“Saya coba cerita dengan keluarga dan tetangga, lalu mereka bilang coba saja buat JKN-KIS setidaknya membantu kalau-kalau nanti ada biaya besar yang harus dikeluarkan,” tutur Sri.
Akan tetapi ketika ia hendak mendaftar, ternyata namanya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Saat itu, ia merasa begitu lega dan langsung menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 165 serta mengikuti panduan untuk memproses JKN-KIS yang ia miliki.
“Dari Care Center bilang saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS yang gratis dari pemerintah. Alhamdulillah sekali jadi saya tidak perlu lama-lama menunda untuk melakukan pengobatan,” ucapnya.
Setelah mendapatkan informasi dirinya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, Sri segera mengurus JKN-KIS agar bisa mendapat kartunya.
“Wah saya bersyukur sekali dengan adanya JKN-KIS saya dengan mudah menjalani pemeriksaan rutin," tambah Sri.
Sri mengakui bahwa apa yang disampaikan masyarakat sekitar bahwa JKN-KIS benar-benar sangat membantu bagi orang-orang yang bingung soal biaya kesehatan dan ragu untuk berobat.
Bahkan setelah dirinya melakukan pemeriksaan di Puskesmas, ternyata pap smear yang harus dilakukannya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Alhamdulillah hasil pemeriksaannya saat itu tidak positif kanker, hanya kista saja jadi sampai sekarang secara rutin pengobatan kista saya,” ujar Sri.
Sri menyampaikan harapannya agar Program JKN-KIS ini akan tetap berlangsung sebab dengan adanya JKN-KIS kesenjangan masyarakat perihal pelayanan kesehatan menjadi berkurang.
Apalagi deteksi pap smear bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi oleh semua orang karena sudah pasti tidak hanya proses yang dipikirkan namun juga kemungkinan-kemungkinan terburuk mengenai pemeriksaan lanjutan yang juga sudah pasti memakan biaya yang besar. (*)