Kemendikbudristek Gandeng Australia Gelar Pelatihan Interpretasi dan Pengembangan Pameran Museum

AIM Project diselenggarakan Dirjen Kebudayaan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan bersama Deakin University

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Kemendikbudristek
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Judi Wahjudin memberikan sambutan saat pembukaan pelatihan kuratorial berjudul Pelatihan Interpretasi dan Pengembangan Pameran Museum dalam rangkaian AIM Project, baru-baru ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia khususnya di bidang permuseuman, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Australia dalam Australia–Indonesia Museum (AIM) Project.

AIM Project berlangsung dalam rentang waktu mulai tahun 2021 hingga 2022. Salah satu rangkaian acara dari Australia Museum Project kali ini yaitu pelatihan kuratorial berjudul Pelatihan Interpretasi dan Pengembangan Pameran Museum.

Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia dengan Australia-Indonesia Institute, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

AIM Project ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan bersama dengan Deakin University melalui Cultural Heritage Asia-Pacific Group.

Pelatihan ini juga berkolaborasi dengan Museum Nasional Indonesia, Western Australian Museum (WAM), dan Southeast Asia Museum Services (SEAMS), dan beberapa museum di Indonesia seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Benteng Vrederburg, Museum Dr. Yap, Museum Radyapustaka, Museum Kota Makassar, Museum La Galigo, Museum Sri Baduga, dan Museum Kota Aceh.

Kemendikbudristek bekerja sama dengan Australia menggelar Pelatihan SDM Permuseuman dalam rangkaian AIM Project, baru-baru ini.
Kemendikbudristek bekerja sama dengan Australia menggelar Pelatihan SDM Permuseuman dalam rangkaian AIM Project, baru-baru ini. (Dok. Kemendikbudristek)

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Judi Wahjudin dalam momen pembukaan acara menyampaikan, AIM project bertujuan untuk mengumpulkan para kurator di Indonesia dan Australia untuk membangun suatu pendekatan kolaboratif di bidang penelitian dan interpretasi koleksi museum.

“Melalui kurasi bersama dari pameran daring, bertujuan untuk mencari narasi baru mengenai hubungan antara kedua negara. Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan para kurator bisa menjadi motor penggerak dari museum agar museum bisa menjadi jendela informasi kepada kebudayaan Indonesia,” ujarnya.

Lebih jauh Judi Wahjudin memaparkan bahwa kegiatan ini akan menghasilkan prototipe untuk memahami signifikansi silang budaya dari object dan metode untuk interpretasi dan penyajian, di dalam bentuk pameran digital daring.

Hasil ini dapat dicapai melalui pelatihan dan mentoring secara berkala, dan akan menghasilkan pameran yang menyajikan objek hasil dari praktik baik dari pelatihan kolaboratif ini.

Pada bulan Agustus para peserta sudah mengikuti sesi pelatihan pertama secara daring yang fokus pada pelatihan Signifikansi.

Peserta AIM Project telah menerapkan pendekatan signifikansi terhadap lima (5) objek koleksi Museum Nasional Indonesia dan Museum Australia Barat (WAM).

Sebagai lanjutan dari Pelatihan Signifikansi, pelatihan pada saat ini akan fokus pada Pelatihan Interpretasi dan pengembangan pameran museum.

‘Pelatihan Interpretasi dan Pengembangan Pameran Museum' akan dibangun dari Pelatihan Signifikansi dan akan fokus pada bagaimana mengembangkan interpretasi objek museum & perencanaan pameran.

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta akan mengembangkan rencana interpretasi objek berdasarkan hasil penilaian signifikansi yang telah diselesaikan pada Pelatihan Signifikansi

Pada pelatihan ini para peserta juga akan melakukan kunjungan terhadap dua museum yaitu Museum Nasional dan Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) untuk melihat proses interpretasi koleksi yang dilakukan oleh kedua museum tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved