Komnas HAM: Kalau Basisnya Masih Curiga, Operasi Teritorial d Papua Bisa Jadi Instrumen Menakutkan
Anam mengatakan, kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat Papua adalah dihilangkannya stigma dan curiga kepada mereka.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bakal memaparkan konsep penyelesaian konflik Papua tanpa senjata, pekan depan.
Hal itu diuangkapkan Andika Perkasa usai bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/11/2021). Pertemuan berlangsung tertutup sekitar 2 jam.
"Nanti mudah-mudahan minggu depan, saya akan ke Papua."
Baca juga: Lebih Pilih Membina, Polisi Bebaskan Penyebar Seruan Jihad Lawan Densus 88
"Saya akan umumkan di sana, pasti itu."
"Tadi utamanya itu tadi termasuk itu," ungkap Andika Perkasa.
Andika juga membahas rencana percepatan vaksinasi Covid-19 di Papua.
Baca juga: Buntut Cekcok di Bandara, Arteria Dahlan Minta Andika Perkasa Evaluasi Protokoler Anggota TNI
Dia menjelaskan konsep dasarnya pun telah dijelaskan kepada Kapolri pada pertemuan hari ini.
"Jadi minggu depan saya ke sana untuk berusaha mempercepat persentase vaksinasi, tapi juga akan menjelaskan tentang konsep yang baru."
"Dan tadi sudah dengan pembicaraan secara detail dengan Kapolri tentang bagaimana masing-masing," terangnya.
Baca juga: Arteria Dahlan Cekcok dengan Wanita di Bandara, Bambang Pacul: Cuma Soal Style, Dialogkan Saja
Andika menerangkan, penyelesaian konflik Papua merupakan tugas bersama TNI-Polri.
Karena itu, pihaknya tadi berkoordinasi mengenai rencana penyelesaian konflik Papua tanpa peperangan tersebut.
"Itu salah satu yang kita bicarakan, karena di sana juga kan ada overlapping tugas yang kita lakukan berdua atau dua institusi TNI dan Polri, dan itu kita bahas cukup detail tadi," paparnya.
Pakai Senjata Sosial
Salah satu yang menjadi fokus calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah menangani konflik di Papua.
Ditemui usai uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus menyebut, Jenderal Andika Perkasa bakal menerapkan pendekatan penyelesaian Papua dengan memanfaatkan operasi pembinaan teritorial.