Telegram Panglima Terbit, Aparat Penegak Hukum Ingin Panggil Anggota TNI Kini Harus Lewat Komandan
Dengan adanya aturan ini, Polri, KPK, Kejaksaan Agung, maupun penegak hukum lainnya tidak bisa lagi sembarangan memanggil anggota TNI.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sebelum pensiun menjadi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto ternyata mengeluarkan aturan baru.
Aturan baru itu tertuang dalam ST Panglima TNI Nomor ST/1221/2021 tertanggal 5 November 2021, tentang prosedur pemanggilan prajurit TNI oleh aparat penegak hukum (APH).
Aturan ini juga diunggah di akun instagram Marinir TNI AL, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Lebih Pilih Membina, Polisi Bebaskan Penyebar Seruan Jihad Lawan Densus 88
Dengan adanya aturan ini, Polri, KPK, Kejaksaan Agung, maupun penegak hukum lainnya tidak bisa lagi sembarangan memanggil anggota TNI.
Setidaknya terdapat empat poin yang diatur dalam ST Panglima Nomor ST/1221/2021, yakni:
1. Pemanggilan yang dilakukan kepada prajurit TNI oleh Polri, KPK, aparat penegak hukum lainnya dalam rangka untuk memberikan keterangan terkait peristiwa hukum, harus melalui Komandan/Kepala Satuan.
2. Pemanggilan terhadap prajurit TNI yang tidak sesuai dengan prosedur, agar Komandan/Kepala Satuan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum yang dimaksud.
3. Prajurit TNI yang memberikan keterangan terkait peristiwa hukum kepada aparat penegak hukum dapat dilakukan di satuannya dengan didampingi Perwira Hukum atau Perwira Satuan.
4. Prajurit TNI yang memberikan keterangan terkait peristiwa hukum kepada aparat penegak hukum dapat dilakukan di kantor aparat penegak hukum yang memanggilnya, dengan didampingi Perwira Hukum.
Daftar Lengkap Panglima TNI
Baca juga: LIVE STREAMING Pelantikan Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman Jadi Panglima TNI dan KSAD
1. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman menjabat sebagai Panglima Besar TKR pada 12 November 1945 hingga 29 Januari 1950.
Jenderal Soedirman berasal dari Angkatan Darat.
Jenderal Soedirman merupakan satu dari tiga Panglima Besar TNI.
2. Djenderal Major TB Simatupang
Tahi Bonar (TB) Simatupang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang pada 29 Januari 1950 hingga 4 November 1953.
TB Simatupang berasal dari AD. TB Simatupang lahir di Sumatera Utara pada 28 Januari 1920.
TB Simatupang merupakan teman sekelas AH Nasution.
Mereka berdualah yang kemudian memimpin Kepala Staf Angkatan Perang/Angkatan Bersenjata kala itu.
3. Jenderal Abdul Haris Nasution
AH Nasution berasal dari AD dan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata pada Juni 1962 hingga Februari 1966.
Pria kelahiran 3 Desember 1918 ini merupakan satu dari tiga Panglima Besar yang dimiliki negeri ini.
Pria yang nyaris tewas dalam peristiwa G30SPKI ini meninggal dunia pada 6 September 2000 dalam usia 81 tahun.
4. Jenderal Soeharto
Soeharto yang merangkap Menhankam dan Presiden RI ini mulai menjabat Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada Juni 1968 hingga Maret 1973.
Pria yang dijuluki Smiling General ini kemudian menjadi penguasa Orde Baru selama 32 tahun. Dia merupakan Panglima Besar TNI.
5. Jenderal Maraden Panggabean
Panggabaen menjabat sebagai Panglima ABRI pada 28 Maret 1973 hingga 17 April 1978.
Pria yang lahir di Tarung 22 Juni 1922 ini merangkap merangkap Menhankam.
6. Jenderal M Yusuf
M Yusuf menjabat sebagai Panglima ABRi sejak 17 April 1978 hingga 28 Maret 1983.
Pria keturunan bangsawan Bugis ini lahir 23 Juni 1928 di Bone, Sulawesi Selatan.
Dia merangkap sebagai Menhankam.
7. Jenderal LB Moerdani
Leonardus Benyamin (LB) Moerdani menjabat Panglima ABRI sejak 28 Maret 1983 hingga 27 Februari 1988.
Moerdani berkarier di TNI AD dan banyak berkecimpung di intelijen. Dia merangkap sebagai Pangkopkamtib.
Pria kelahiran Blora 2 Oktober 1932 ini merupakan sosok yang membebaskan sandera saat pesawat Garuda Indonesia dibajak di Thailand.
8. Jenderal Try Sutrisno
Try Sutrisno menjabat sebagai Panglima ABRI pada 27 Februari 1988 hingga 19 Februari 1993.
Dia penah menjadi ajudan Presiden Soeharto, sejak itu kariernya menanjak.
Dia memulai karier di TNI AD, dan pernah menjabat Wakil Presiden di zaman Soeharto sebagai Presiden.
9. Jenderal Edi Sudradjat
Edi Sudrajat menjabat Panglima ABRI pada 19 Februari 1993 hingga 21 Mei 1993.
Pria kelahiran 22 April 1938 merangkap sebagai KSAD dan Menhankam.
10. Jenderal Feisal Tanjung
Feisal Tanjung menjabat panglima ABRI pada 21 Mei 1993 hingga 12 Februari 1998.
Pria kelahiran Tapanuli Utara ini pernah menjabat Menkopolhukam dan meninggal pada 18 Februari 2013.
11. Jenderal Wiranto
Wiranto merupakan Panglima ABRI terakhir yang menjabat pada 16 Februari 1998 hingga 26 Oktober 1999.
Setelah itu, ABRI dipisahkan antara TNI dan Polri.
12. Laksamana Widodo Adi Sutjipto
Widodo AS merupakan Panglima TNI pertama pasca-reformasi yang menjabat pada 26 Oktober 1999 hingga 7 Juni 2002.
Dia berasal dari TNI Angkatan Laut (AL).
13. Jenderal Endriartono Sutarto
Endriartono Sutarto berasal dari TNI AD dan menjabat sejak 7 Juni 2002 hingga 13 Februari 2006.
14. Marsekal Djoko Suyanto
Djoko Suyanto berasal dari TNI AU dan menjabat sejak 13 Februari 2006 hingga 28 Desember 2007.
15. Jenderal Djoko Santoso
Djoko Santoso berasal dari TNI AD dan menjabat sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
16. Laksamana Agus Suhartono
Agus berasal dari Matra TNI AL dan menjabat sejak 28 September 2010 hingga 30 Agustus 2013.
17. Jenderal Moeldoko
Moeldoko berasal dari TNI AD dan menjabat sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
18. Jenderal Gatot Nurmantyo
Gatot berasal dari TNI AD dan menjabat sejak 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017.
19. Marsekal Hadi Tjahjanto
Hadi merupakan Panglima TNI kedua yang berasal dari AU.
Dia menjabat sebagai Panglima TNI sejak Kamis 8 Desember 2017 hingga 17 November 2021.
20. Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa berasal dari TNI AD dan menjabat mulai 17 November 2021. (Ilham Rian Pratama)