Tim Cyber Army

Anggota DPRD DKI Sesali MUI Berpolitik Praktis Dukung Anies Lewat Pembentukan Tim Cyber Army

MUI DKI yang membentuk Tim Cyber Army menuai kecaman banyak pihak, karena dinilai berpolitik praktis mendunung Anies Baswedan.

Warta Kota
Dukungan MUI DKI pada Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat pembentukan Tim Cyber Army menuai kecaman. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Legislator DKI Jakarta menyayangkan rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang ingin membentuk tim siber (cyber army) demi melindungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam meluruskan kabar hoaks.

Pengawas kebijakan pemerintah daerah itu menilai, rencana MUI DKI Jakarta tersebut sangat kental dengan muatan politik.

“MUI cari panggung dan kental muatan politik karena seakan-akan mereka tim sukses Anies untuk (pemilu) 2024,” ujar Bendahara Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Sutikno, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Tim Formula E Operation Sudah Tiba di Jakarta, Langsung Tinjau Sejumlah Lokasi untuk Sirkuit

Hal itu dikatakan Sutikno karena MUI DKI memiliki tujuan utama yaitu meluruskan kabar hoaks yang menyerang Anies.

Sementara jabatan Gubernur maupun Wakil Gubernur merupakan jabatan politik yang didapat dari ajang Pilkada.

Sutikno mengatakan, idealnya MUI membela para ulama dan lembaganya sendiri bila diserang kabar hoaks.

Dia lalu mengingatkan MUI, bahwa Anies telah memiliki organisasi perangkat daerah (OPD) yang dapat meluruskan kabar hoaks mengenai pemerintahan yang dipimpinnya.

“Di pemerintahan itu kan ada Diskominfotik (Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik) biar mereka yang melaksanakan tugasnya. Jangan sampai, dikasih anggaran hibah itu seakan-akan dibikin tim siber,” kata Sutikno yang juga jadi anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Baca juga: Moeldoko Cs Kalah Lagi di Pengadilan, Kali Ini Gugatan Minta Disahkan Negara Ditolak PTUN Jakarta

Dalam kesempatan itu, Sutikno menduga pembentukan tim siber karena adanya keterkaitan dana hibah yang diterima MUI DKI Jakarta.

Adapun dana hibah untuk MUI DKI Jakarta pada tahun 2022 naik dibanding 2021, dari Rp 7,9 miliar menjadi Rp 10,6 miliar.

“Kalau soal hibah saya nggak paham tahun lalu dapat berapa dan sekarang dapat berapa. Tapi kalau sekarang melonjak besar ya mungkin ada keterkaitan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta berencana membentuk tim siber.

Tim ini nantinya bertugas untuk melawan buzzer (pendegung) yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Serangan bahkan fitnah terhadap ulama dan Anies Baswedan dianggap sudah keterlaluan.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar dalam arahannya berharap Infokom MUI DKI Jakarta bisa melawan para buzzer yang dianggap telah meresahkan umat Islam.

Baca juga: Gregoria Mariska Tunjung Lolos ke Babak Kedua, Kuncinya Karena Bermain Lebih Tenang

Munahar berharap Infokom MUI DKI Jakarta memiliki ahli siber untuk melawan orang-orang yang menghantam umat Islam.

Ia menegaskan, hal itu sesuai tugas MUI untuk menegakkan yang benar dan melarang yang salah atau amar ma’ruf nahi mungkar.

“MUI tidak usah takut untuk katakan yang haq itu haq (benar). Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al Quran dan As Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya,” kata Munahar dalam rapat koordinasi bersama Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10/2021).

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved