Aksi Terorisme
Stafsus Presiden: Kesalahan Personal Jangan Dibebankan kepada MUI yang Punya Ribuan Ulama Moderat
MUI, katanya, tidak hanya menjadi benteng keberagamaan, tapi juga benteng dalam menjaga NKRI.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Aminuddin Maruf mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih sangat dibutuhkan Umat Islam dan pemerintah, saat ini dan di masa akan datang.
MUI, katanya, tidak hanya menjadi benteng keberagamaan, tapi juga benteng dalam menjaga NKRI.
Mantan Ketua Umum PB PMII ini menilai, pemerintah berpandangan MUI adalah lembaga yang sangat penting dalam menjaga akidah, moral, dan akhlak ummat.
Baca juga: Tunjuk Bambang Pacul Jadi Ketua Komisi III DPR, PDIP Dinilai Ingin Amankan Sesuatu yang Strategis
Menurutnya, pemerintah sangat meyakini dan memercayai komitmen MUI terhadap NKRI dan pemberantasan terorisme.
Makanya, salah satu bentuk komitmen MUI adalah dibentuknya Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET).
"Penangkapan anggota MUI kemarin bukanlah bagian dari aktivitas organisasi, tapi aktivitas personal yang wajib dipertanggungjawabkan secara personal."
Baca juga: Uni Eropa Bolehkan Warga Indonesia Pelesiran ke Benua Biru, Wajib Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap
"Jangan kesalahan personal dibebankan kepada organisasi yang di dalamnya terdapat ribuan ulama moderat dari pusat hingga kabupaten/kota," kata Aminuddin, Jumat (19/11/2021).
Meski begitu, Aminuddin percaya kasus ini akan menjadi momentum bagi MUI untuk melakukan konsolidasi di kalangan internal, agar tidak terjadi peristiwa serupa.
"Karena MUI adalah pegangan ummat dalam menghadapi berbagai masalah yang semakin kompleks."
"Kita masih sangat membutuhkan MUI," ucapnya.
Bakal Lebih Selektif
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berniat melakukan pembersihan internal.
Hal itu dilakukan setelah anggota komisi fatwa MUI Ahmad Zain An-Najah ditangkap Densus 88, atas dugaan kasus tindak pidana terorisme.
"Ke depannya, bagi kami di MUI, salah satu yang akan kita lakukan adalah sebagai bentuk penjagaan dan upaya pembersihan di internal."
Baca juga: Banyak Langgar Aturan, Polri Diminta Hentikan Rekrutmen Mantan Pegawai KPK Jadi ASN
"Adalah profilling itu sendiri," kata Anggota Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Makmun Rasyid di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/11/2021).