Virus Corona

Epidemiolog UI: Kita Bisa Tekan Lonjakan, Tak Mungkin Ada Gelombang Ketiga, Jangan Terlalu Paranoid

Saat ini penting dilakukan pemerintah adalah mulai mempersiapkan tatanan hidup baru berdampingan dengan Covid-19.

TRIBUNNEWS/LARASATI DYAH UTAMI
Pandu Riono, epidemiolog dari UI, meminta semua pihak tidak khawatir berlebihan terhadap gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pandu Riono, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), meminta semua pihak tidak khawatir berlebihan terhadap gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, gelombang baru itu bisa dihindari.

"Kita bisa menekan lonjakan, tidak mungkin ada gelombang ketiga."

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 17 November 2021: 522 Orang Positif, 458 Pasien Sembuh, 13 Meninggal

"Jangan terlalu paranoid, kan karena kita harus lebih cerdas pada virus."

"Kalau kemudian kita paranoid, semua kebijakan kita menjadi tidak rasional, kita harus rasional menghadapi masalah ini," ujarnya dalam kegiatan virtual beberapa waktu lalu.

Ia memaparkan, selama tidak ada varian baru, pengetatan pintu masuk darat, udara, dan laut, membatasi mobilitas dengan sejumlah syarat perjalanan, serta mempercepat vaksinasi, maka gelombang ketiga bisa dihindari.

Baca juga: Santer Menantu Luhut Pandjaitan Bakal Jabat Pangkostrad, Jenderal Dudung Abdurachman: Belum Tahu

"Saya sangat optimis selama tidak ada varian baru, pelonggaran 100 persen, displin 3M, dan vaksinasi," imbuhnya.

Saat ini penting dilakukan pemerintah adalah mulai mempersiapkan tatanan hidup baru berdampingan dengan Covid-19.

Mengingat, strategi zero transmission seperti di Australia, New Zealand, tidak mungkin bisa diterapkan di Indonesia karena merugikan ekonomi dan sosial.

Baca juga: DAFTAR Lengkap KSAD: Jenderal Dudung Abdurachman Jadi Pejabat ke-35

"Jadi kita harus secara cerdas mengizinkan ada penularan tetapi dalam batas, bukan menjadi masalah kesehatan, di mana rumah sakit jadi penuh atau kematian meningkat," papar Pandu.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 8.390 orang per 17 November 2021, dan sebanyak 143.698 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 17 November 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 863.034 (20.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 707.110 (16.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 485.920 (11.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 399.029 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 158.148 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 156.397 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 132.590 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 128.531 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 114.084 (2.7%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 109.851 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 105.974 (2.5%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 89.828 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 69.881 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 63.811 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.912 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.869 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 52.169 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 49.633 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 47.099 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 45.590 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 41.343 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 38.394 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 35.864 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 34.668 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 34.291 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.758 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 27.753 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 23.291 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 23.102 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 20.145 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.581 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 12.346 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 12.095 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.831 (0.3%). (*)

Rina Ayu
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved