Kilang Minyak Pertamina di Cilacap Terbakar Hebat, Luhut: Itu Karena Petir Luar Biasa

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penyebab kebakaran di tangki kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah.

Kata Luhut, kebakaran di perusahaan BUMN itu terjadi karena sambaran petir yang luar biasa.

"Kemungkinan besar karena thunderstorm (petir) yang begitu luar biasa," ujar Luhut di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (15/11/2021).

Luhut mengaku mendapat data bahwa kebakaran hebat itu kini sudah padam. Ia menyebut Pertamina sudah cukup tanggap dalam mengatasi kebakaran kilang tangki minyak itu.

Peristiwa itu kata Luhut sudah dua kali terjadi pada kilang minyak milik PT Pertamina.

Pertama terjadi di Indramayu, Jawa Barat. Ia meyakini setiap kejadian kebakaran kilang akan dievaluasi oleh Pertamina. 

Adian Minta Kebakaran Diinvestigasi Menyeluruh

Satu di antara tangki penyimpanan Pertalite milik PT Pertamina terbakar di kilang refinery unit atau RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021) pukul 19.15 WIB.

Kebakaran berada di tangki 36T102.

Pertamina menyebut bahwa tangki 36T102 memiliki volume 31.000 hingga maksimal 39.000 kiloliter dengan level 15,9-20 meter.

Sementara ini, menurut keterangan Pertamina, investigasi penyebab kebakaran masih berlangsung.

Terkait kebakaran itu, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI-P Adian Napitupulu mengatakan bahwa partainya meminta ada investigasi menyeluruh atas insiden itu.

Baca juga: Djoko Priyono Beberkan Cara Pemadaman Kebakaran Tangki 36T102 di Kilang Minyak Pertamina Cilacap

Baca juga: VIDEO : Kebakaran Kilang Pertamina Tidak Ganggu Pasokan BBM

Baca juga: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Tegaskan Keamanan Seluruh Masyarakat Setempat Jadi Prioritas Utama

"Agar, tidak muncul spekulasi-spekulasi di kemudian hari, saling tuduh dan sebagainya, pertama kita minta investigasi yang menyeluruh," kata Adian dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/11/2021)

Adian berujar bahwa apa yang diinvestigasi tidak hanya di lapangan, tetapi juga menyeluruh.

"Kelengkapan-kelengkapan pengamanan, jadwalnya, nama-namanya, dan kalau perlu memeriksa latar belakang nama-nama itu. Ada si A latar belakangnya apa, si B, dan sebagainya untuk menghindari spekulasi," ujar Adian.