Hari Pahlawan, Ini Pertempuran Berkesan Bagi Nur Hasan, Pejuang Veteran Berusia Hampir Seabad

Raut wajah yang mengeriput, tak bisa menghapuskan sejumlah kenangan saat dirinya berjuang melawan bangsa asing yang menjajah tanah air tercinta

Warta Kota/ Rizki Amana
Para Veteran Pejuang Kemerdekaan RI yang sedang berkumpul di Kantor LVRI kawasan Jalan H. Usman, Ciputat, Kota Tangsel 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG SELATAN -- Nur Hasan masih berdiri tegak di tengah usianya yang telah menginjak 96 tahun atau hampir seabad, saat menceritakan sepenggal kisah hidupnya yang gigih berjuang merebut Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dari penjajah. 

Nur Hasan merupakan seorang Veteran Pejuang Kemerdekaan RI yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan bermarkas di Jalan H Usman, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

"Saya dulu menjadi anggota BKR (Badan Keamanan Rakyat), saya meningkat menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), dan saya meneruskan sampai ke TRI (Tentara Republik Indonesia). Itu saya masuk prajurit 2," katanya saat disambangi di kantornya di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Selasa (9/11/2021).

Raut wajah yang mengeriput, tak bisa menghapuskan sejumlah kenangan saat dirinya berjuang melawan bangsa asing yang menjajah tanah air tercinta. 

Baca juga: Mulai Hari Ini Tiket Gratis Kereta Api bagi Guru, Tenaga Kesehatan dan Veteran Perang

Baca juga: DKI Minta Komunitas Putra-Putri Pejuang Veteran Indonesia Bantu Hadapi Dampak Covid-19

Sejumlah perpindahan lokasi dilakukannya bersama pejuang lainnya tatkala harus membebaskan Indonesia dari para tangan penjajah. 

"Resimen Infantri Batalyon 3, saya menjadi prajurit Siliwangi Bogor. Tanggal 22 Agustus 1945 saya ada di Bogor, tanggal 30 Agustus di Parung Panjang," katanya. 

Dari banyak pertempuran di wilayah Indonesia, dirinya paling terkesan dengan dua peperangan yang dilakoninya untuk Kemerdekaan RI. 

Pengalaman berperang yang masih terekam jelas oleh memorinya yakni di wilayah Surabaya, dan Yogyakarta. 

Baca juga: VIDEO : Sambut Hari Pahlawan, Siswa SMP Dharma Putra Ziarah dan Bersihkan TMP Taruna

"Pengalaman tempur yang berkesan adalah itu dua lokasi. Satu Surabaya, kedua Jogja, perang besar pada waktu masih ada Pak Jenderal Soedirman. Karena itu banyak rakyatnya yang pada gugur, mungkin sudah tak terhitung ya, kita bertempur," ungkap Nur Hasan

Selain sempat di bawah pimpinan Sang Jenderal Soedirman, dirinya mengaku sempat beberapa kali bersua dengan sang Bapak Proklamator Republik Indonesia yakni Soekarno. 

Tak terlalu mengingat tahun berapa pertemuan itu berlangsung, Nur Hasan hanya dapat mengingat sejumlah petuah-petuah dari Presiden Pertama RI tersebut.

Kata Nur Hasan pertemuan dengan Bapak Proklamator Indonesia itu berlangsung saat dirinya menjadi prajurit di Tanah Papua.  

Baca juga: HARI PAHLAWAN, Mensos Risma Ajak Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Kunjungi Museum dan Makam Pahlawan

"Waktu ia (Soekarno-red) dibuang ke Digoel (wilayah Sungai Digul Hilir, Papua-red), nah itu setiap hari dia periksa anak buah itu tahun 1945. Jadi sudah setiap hari ketemu. Dia pulang, saya dapat kabar Bung Karno dibawa mahasiswa ke Rengas Dengklok," ungkapnya. 

"Dia mengatakan 'saudara-saudaraku sekalian yang sudah menyerahkan dirinya ke lapangan, hidup atau matinya saya mengharapkan kalau masih hidup saya ada pesan. Tolong punya keturunan anak, istri, atau saudara silakan dijadikan PPM'. Saya bertanya apa PPM bung, PPM ini adalah Penerus Pejuang Militer. Jadi harus bersatu dengan Pancasila. Hidup kita sudah Merdeka, Merdeka, Merdeka sudah tiga kali Merdeka baru silakan bubar semua," katanya menirukan ucapan Soekarno. 

Selain itu mengingat momentum Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 20 November setiap tahunnya, ia memiliki pesan bagi para penerus NKRI. 

Ia meminta agar para penerus dapat memaknai setiap perjuangan para pahlawan saat merebut Kemerdekaan RI. Ia meminta setiap generasi agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. 

"Seluruh Bangsa dan Negara Republik Indonesia ini harus berpikir bagaimana membela negara. Kita ini semua sudah ke mana, pada waktu itu 1945 kita sudah merdeka dari tangan Jepang. Kita mengingat masa perjuangan kita dulu, mari kita bersama mempertahankan," pungkasnya. (m23) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved