Belanja Sayur di Pasar Rawajati, Jurnalis TV Jadi Korban Pelecehan Seksual

Ia mengaku bokongnya dipegang oleh pengamen yang baru dilihatnya selama berbelanja di pasar tersebut.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Tribunnews.com
Ilustrasi korban pelecehan seksual 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Seorang jurnalis TV inisial FK, mengaku menjadi korban pelecehan seksual saat sedang berbelanja di Pasar Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (9/11/2021).

Ia mengaku bokongnya dipegang oleh pengamen yang baru dilihatnya selama berbelanja di pasar tersebut.

“Kejadian (Selasa) kemarin pagi sekitar pukul 08.00. Kemarin tuh lagi belanja biasa, lagi ke tukang sayur. Nah aku juga baru lihat pengamen ini selama belanja di pasar itu,” ujarnya, Rabu (10/11/2021).

FK mengisahkan, saat itu ia tengah berhenti di salah satu pedagang, lalu datang dua orang pengamen.

“Pertama tuh dia ngamen biasa. Saya lagi pilih-pilih sayur dan dia ngamen. Aku udah bilang ‘Maaf, Pak’. Maksudnya nolak saya nggak bisa kasih dia uang. Terus akhirnya saya pikir udah dong, saya pikir dilewatin kan orang saya udah bilang maaf,” ujarnya, Rabu (10/11/2021).

Beberapa waktu berselang, FK kaget lantaran bokongnya dipegang menggunakan alat musik untuk mengamen.

Ia langsung menegur satu di antara pengamen tersebut, kemudian pelaku mengatakan tidak sengaja dan meminta maaf atas tindakannya.

Baca juga: Polisi Beberkan Cara Kawanan Garong, Gasak Besi Proyek Kereta Cepat 111 Ton

Baca juga: Selamatkan Kawasan Jabodetabek-Punjur, Ditjen PPTR Tanam Pohon dan Bangun Sumur Resapan

“Saya kaget terus bilang ‘Yang sopan, dong’. Terus dibilang ‘Nggak sengaja’. Dia udah bilang minta maaf nggak sengaja, tapi menurut saya itu bukan hal, yang nggak masuk akal kalau nggak sengaja,” tutur FK.

“Karena itu dia bentuknya nyolek, bukan nyenggol. Kalau nyolek dan nyenggol kan beda ya. Kalau nyenggol masa iya di bagian bokong,” lanjutnya.

Setelah kejadian itu, FK melanjutkan berbelanja dan lantas berusaha mengejar pelaku untuk merekam sosok keduanya lewat handphone miliknya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Ditemukan di SMPN 2 Depok, Orangtua Siswa Minta PTM Diliburkan Hingga Kondisi Membaik

Baca juga: Marissa Anita Terharu hingga Menangis, Raih Piala Citra Untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik

Namun, saat merekam, ia mendapat perlawanan dari pelaku dan orang-orang di sekitarnya tidak ada yang membantu.

“Tapi ternyata pas saya videoin ada perlawanan itu. Jadi saya sedihnya orang-orang di situ nggak ada yang nyamperin padahal saya udah heboh banget udah teriak-teriak. Mungkin mereka pada takut atau apa dan sampai sekarang belum ada lanjutan lagi,” kata FK.

“Jadi pertama pas saya coba rekam itu kan dia tepis handphone saya. Saya coba ngelawan dia dan dia tepis lagi. Dua kali handphone saya ditepis. Awalnya dia hindar terus saya dikatai ‘Udah nggak usah diladeni itu orang gila’. Makanya saya balas ‘Bapak yang gila’,” tambahnya.

FK saat ini ingin melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, tetapi ia masih mencari saksi yang melihat pelecehan seksual itu.

“Sebenarnya kita sudah konsultasi untuk lapor polisi cuman kan kita harus punya bukti ya. Kebetulan suami udah cek ke lokasi mau cari saksi. Cuman tadi di TKP ada yang menyaksikan, tapi bukan saat pelecehan itu tapi saat ribut-ributnya,” imbuh FK. (M31)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved