Vaksinasi Covid19

Reisa Broto Asmoro: Sayang Banget, Sudah Ganti Tahun Masih Ragu Vaksin

Padahal, menurutnya masyarakat yang ragu bisa melihat orang yang sudah vaksin.

Biro Pers Setpres/Lukas
Juru bicara pemerintah dr Reisa Broto Asmoro menyayangkan adanya masyarakat yang masih ragu divaksin Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Indonesia terus meningkatkan program vaksinasi Covid-19 per 6 November 2021.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro.

"Per 6 November kemarin sudah dari tahapan pertama hampir 60 persen."

Baca juga: Dua Bulan Indonesia Bebas Zona Merah Covid-19, Oranye Nihil, Kuning Berkurang Jadi 495

"Sedangkan tahap kedua hampir 40 persen."

"Booster tenaga kesehatan hampir 80 persen, sudah lebih 200 juta dosis vaksin yang telah diberikan kepada penduduk Indonesia," kata Reisa pada siaran Radio RRI, Senin (8/11/2021).

Di sisi lain, Reisa menyayangkan adanya masyarakat yang masih ragu divaksin Covid-19.

Baca juga: LIMA Letjen Ini Dinilai Berpeluang Jabat KSAD, Ada Pemegang Adhi Makayasa Hingga Favorit Netizen

Padahal, menurutnya masyarakat yang ragu bisa melihat orang yang sudah vaksin.

"Sayang banget, udah ganti tahun masih ragu juga vaksin."

"Tidak perlu ragu, padahal bisa dilihat dari pengalaman 80 juta vaksin lengkap dan 45 juta orang dosis pertama. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan," tuturnya.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Ada 19 di Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Maluku

Apalagi, vaksin Covid-19 sudah tersedia banyak, yaitu 326 juta dosis yang sudah datang. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan tersebut.

"Sehingga kita sama-sama punya perlindungan semuanya, seluruhnya, harus semuanya divaksinasi."

"Vaksinasi bisa melindungi kita dan orang lain supaya bisa membentuk kekebalan kelompok," ucap Reisa.

Baca juga: Lima Provinsi Termasuk Jakarta Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Menkes: Indikasi Awal Berhati-hati

Reisa pun mengatakan agar masyarakat tidak takut dan khawatir.

Karena, semua merek vaksin aman, dan telah diakui oleh BPOM terkait mutu, kualitas, dan keamanannya.

"Dan ini benar-benar terbukti dapat menurunkan risiko perburukan gejala."

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 9 November 2021: Dosis Pertama 126.459.285, Suntikan Kedua 80.070.525

"Walau terinfeksi Covid-19, vaksin akan menurunkan rawat inap dan kematian."

"Ayo jangan ragu divaksin," ajaknya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 126.459.285 (60,21%) penduduk hingga Selasa (9/11/2021) siang.

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 80.070.525 (38,03%) orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.

Baca juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin: Pemberian Vaksin Booster Isu Sensitif di Dunia

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Baca juga: Pemerintah Berniat Berikan Vaksin Booster Tahun Depan, Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan Gratis

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 8 November 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 862.277 (20.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 706.551 (16.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 485.540 (11.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 398.652 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 158.052 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 156.151 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 132.491 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 128.511 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 113.994 (2.7%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 109.779 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 105.906 (2.5%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 89.799 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 69.860 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 63.732 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.886 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.857 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 52.091 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 49.594 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 47.067 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 45.562 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 41.202 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 38.361 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 35.837 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 34.644 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 34.236 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.747 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 27.734 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 23.202 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 23.099 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 20.138 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.573 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 12.337 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 12.089 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.831 (0.3%). (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved