Banjir 1,5 Meter di Jalan H Briti Baru Surut 8 Jam, Warga Sebut Kali Pesanggrahan Tak Pernah Dikeruk

Warga menyebut Kali Pesanggrahan tidak pernah dikeruk sehingga banjir di Jalan H Briti baru surut setelah delapan jam.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Max Agung Pribadi
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
Lurah Kembangan Selatan, Aryan Syafari meninjau lokasi banjir di Jalan H Briti Rzt04/05, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (8/11/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN - Warga mengeluhkan kondisi Kali Pesanggrahan yang tidak pernah dikeruk sehingga banjir 1,5 meter di Jalan H Briti pada Minggu (7/11/2021) baru surut setelah delapan jam.

Hingga Senin (8/11/2021) siang, permukiman Jalan H Briti, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat masih digenangi air sekira 15 cm sampai 20 cm. 

Sudarmo, warga setempat mengaku sejak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kali Pesanggrahan tidak pernah dinormalisasi.

Justru malah melakukan penutupan aliran kali atau pembuatan tanggul agar tidak masuk ke jalanan Metro TV.

Baca juga: Kali Pesanggrahan Meluap Permukiman Warga Terendam Banjir Sejak Minggu Malam, Air Tak Kunjung Surut

Sehingga pada tahun 2020 lalu, tinggi air banjir di pemukiman rumahnya mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.

"Saya minta kalinya itu supaya dikeruk supaya aliran kalinya lancar," tuturnya.

Menurut Sudarmo, sewaktu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, permukiman tersebut mengalami banjir tapi tidak terlalu parah.

Setelah Ahok tak jadi gubernur hingga saat ini banjir setiap tahunnya mengalami kondisi yang parah.

"Harapannya sih supaya dipasangi tanggul dan kalinya dikeruk biar bankirnya enggak parah, karena ini rendah," tuturnya.

Sampai siang ini banjir masih menggenangi pemukiman warga Jalan H Briti, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. 

Dari pantauan lokasi, sejumlah anak sedang bermain air banjir di sana dan sejumlah petugas PPSU sedang membersihlan saluran sir kecil.

Sudarmo mengatakan, setiap tahun permukiman sekitar rumahnya menjadi langganan banjir.

Baca juga: Terungkap Fakta Mengejutkan, Anies Baswedan Utamakan Balap Formula E Ketimbang Mengatasi Banjir

Bahkan kata Sudarmo, banjir terparah selama DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan tingginya mencapai 1,5 meter.

"Karena waktu jaman pak Ahok itu dinormalisasi kali rutin tapi tetap banjir enggak terlalu parah, kalau jaman pak Anies jarang dikeruk jadi lumpur menumpuk," ujar dia kepada Wartakotalive.com

Sementara itu Lurah Kembangan Selatan Aryan Syafari menjelaskan, pada Minggu (8/11/2021) curah hujan cukup tinggi dan banjir terjadi di sana mencapai 80 cm.

Genangan yang terjadi di sana diakui Aryan cukup tinggi dan butuh waktu sekira delapan jam untuk surut.

Baca juga: Antisipasi Genangan di Jalan Swadarma Raya, Sudin SDA Jakarta Selatan Pasang Pompa

"Kita dari kelurahan mengupayakan pertama kita sudah menempatkan PPSU di lokasi banjir," ujar dia.

Kemudian, pihaknya memberikan pertolongan apabila ada warga yang ingin mengungsi ke tempat lebih aman.

Selain itu, pihaknya sudah koordinasi Sudin Sosial Jakarta Barat terkait logistik bantuan, termasuk selimut untuk warta yang mengungsi.

Baca juga: Ini Tips Mengendarai Motor Agar Tak Mogok Saat Melintasi Banjir

Selain selimut, pihaknya juga meminta bantuan pakaian dan tempat tidurnya seperti kasur, tiker dan lainnya.

"Mudah-mudahan sih ini cepet surut, warga kembali artinya bisa mereka kembali lagi ke rumah, jalau dihitung jumlah kebanyakan ada sekitar 200 jiwa (pengungsi)," jelasnya.

Aryan menanggapi keluhan dari warga soal normalisasi kali Pesanggrahan dan rencananya bakal dikerjakan dalam waktu dekat.

Bahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal memasang seatpel atau tanggul di sekitar lokasi pemukiman warga.

Baca juga: BPBD DKI Jakarta Ungkap Titik Banjir dan Genangan di 67 RT, Berikut Sebarannya

Sejak tiga tahun lalu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi pembuatan tanggul di sekitar lokasi banjir.

Tapi pengerjaan itu dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan pihaknya hanya menunggu proses pengerjaan.

"Kalau pun memang percepatannya segera mungkin dibuatkan tanggul kalau memang nanti bisa mengantisipasi apabila terjadi banjir atau air kiriman dari Bogor," ucapnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved