Info BPJS Kesehatan

Ungkapan Rasa Syukur Heri yang Memiliki Jaminan Kesehatan dari Pemerintah

Heriyanto (57) sangat berterima kasih karena Pemerintah hadir untuk melengkapi keterbatasannya melalui Program JKN-KIS.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. BPJS Kesehatan
Heriyanto (57) merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA — Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hadir untuk memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui program ini, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan karena menderita sakit.

Heriyanto (57) sangat berterima kasih karena Pemerintah hadir untuk melengkapi keterbatasannya melalui Program JKN-KIS.

Heri, sapaan akrabnya, merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sehari-harinya ia bekerja sebagai buruh bangunan dan membantu mengurus langgar di dekat rumahnya.

“Saya bekerja harian. Jika tidak ada proyek pembangunan, berarti tidak ada uang yang diterima di hari itu. Apalagi di masa pandemi seperti ini, proyek pembangunan sepi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, istri saya ikut membantu dengan berjualan makanan di depan rumah. Penghasilannya pun tak tentu, namun alhamdulillah masih bisa memenuhi kebutuhan pokok kami,” ujar bapak dari lima anak ini, beberapa waktu lalu.

Dengan kondisi finansial seperti ini, tentunya Heri merasa agak berat jika harus membayar iuran JKN-KIS sendiri padahal ia membutuhkan JKN-KIS untuk perawatan istrinya yang menderita penyakit kronis.

Sebagai penderita diabetes mellitus, istrinya perlu perawatan rutin dan mendapatkan suntikan insulin untuk menjaga gula darahnya tetap stabil.

“Jadi, saya bersyukur pembayaran iuran JKN-KIS saya dibantu oleh Pemerintah. Jika tidak ada JKN-KIS dan bantuan iuran dari Pemerintah, saya tidak bisa bayangkan bagaimana dengan pengobatan istri saya setiap bulannya. Karena jika tidak menggunakan JKN-KIS, kami harus menyediakan uang sekitar Rp700.000,- setiap bulannya. Tentunya jumlah tersebut tidak kecil bagi kami,” ungkap Heri.

Sebenarnya Heri sendiri belum pernah menggunakan JKN-KIS untuk berobat dan ia berharap selalu sehat sehingga tidak perlu memanfaatkan program ini.

Bagi Heri, memiliki jaminan kesehatan seperti ini tidak hanya melindungi kesehatan ia dan keluarga, tetapi juga melindungi keuangan mereka. Karena JKN-KIS, ia dan istri bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari tanpa khawatir memikirkan biaya untuk perawatan istrinya.

“Harapannya semoga Pemerintah terus melanjutkan program ini karena JKN-KIS ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama istri saya. Kami juga ingin berterima kasih kepada peserta JKN-KIS yang sehat dan selalu membayar iuran karena iuran yang mereka bayarkan juga sangat membantu kami,” tutup Heri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved